Mohon tunggu...
fahmi nurandi
fahmi nurandi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Fahmi nurandi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Monster Korupsi Timah : Cermin Tidak Retak Bangsa Yang Terus Menganga

21 September 2025   12:16 Diperbarui: 21 September 2025   12:16 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang Melawan Korupsi adalah Perang Kita Bersama

Melihat skala kerusakan yang begitu masif, mudah bagi kita untuk merasa pesimis dan apatis. "Ah, sudahlah, dari dulu juga begitu," mungkin itu yang terlintas di benak sebagian orang. Namun, menyerah berarti membiarkan monster ini melahap habis masa depan bangsa. Perlawanan harus terus digelorakan, dan itu dimulai dari kesadaran kolektif kita. 

  • Bagi Pemerintah dan Aparat : Sudah saatnya menerapkan hukuman maksimal dan pemiskinan koruptor secara total. Sita seluruh aset hasil kejahatan hingga ke akar-akarnya. Jangan beri ruang bagi mereka untuk menikmati hasil rampokannya. Transparansi dalam perizinan tambang dan sumber daya alam harus menjadi harga mati.
  • Bagi Kita, Masyarakat: Perlawanan kita mungkin terlihat kecil, tetapi dampaknya besar.  
  • Hentikan pemujaan terhadap kekayaan instan. Ajarkan pada anak-anak kita bahwa integritas jauh lebih berharga daripada tas bermerek hasil korupsi.
  • Jadilah "mata dan telinga" di lingkungan sekitar. Jangan ragu untuk melaporkan kejanggalan. Awasi kebijakan publik dan penggunaan anggaran di daerah masing-masing.  
  • Bangun sanksi sosial. Beri stigma negatif pada koruptor dan keluarganya. Jangan lagi menganggap mereka sebagai "orang hebat", melainkan sebagai musuh bersama.

Kasus korupsi timah ini adalah cermin retak bagi bangsa kita. Ia menunjukkan betapa bobroknya sistem dan moralitas yang ada. Namun, setiap retakan juga menjadi celah bagi cahaya untuk masuk. Ini adalah momentum bagi kita semua untuk tidak hanya geram, tetapi juga bergerak. Ini bukan perang pemerintah saja, ini perang kita bersama. Perang untuk merebut kembali akal sehat, nurani, dan masa depan Indonesia yang telah lama dicuri.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun