Bagaimanapun, momen untuk bersinar akan tiba, dan saat itulah kapasitas yang telah terasah akan menghasilkan inovasi dan perubahan positif.
Kondisi Pengangguran di Indonesia: Data dan Fakta
Menurut berbagai survei dan kajian, pengangguran di Indonesia telah mencapai angka yang memprihatinkan. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada stabilitas ekonomi nasional, tetapi juga membawa konsekuensi sosial yang luas, mulai dari peningkatan angka kemiskinan hingga ketidakstabilan sosial.Â
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan berbagai studi menyebutkan bahwa pengangguran terjadi akibat kombinasi dari kurangnya lapangan kerja yang tersedia, kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki tenaga kerja dan kebutuhan pasar, serta pengaruh fluktuasi ekonomi global yang semakin kompleks. Â
Menurut Reda Samudera dalam kajian mendalam tentang pengangguran, para ahli ekonomi seperti John Maynard Keynes menyatakan bahwa pengangguran muncul ketika permintaan atas tenaga kerja menurun seiring dengan penurunan permintaan barang dan jasa di pasar.
Di sisi lain, Milton Friedman menunjukkan bahwa mekanisme pasar, terutama perbedaan antara upah yang ditawarkan dan produktivitas tenaga kerja, turut berkontribusi pada fenomena pengangguran.
Ini menandakan agar para pencari kerja tidak semata-mata melihat kekosongan sebagai kelemahan, melainkan sebagai kesempatan untuk mengasah keterampilan dan menyiapkan diri menghadapi momen yang lebih tepat.
Pendapat Para Ahli: Perspektif Global dan Lokal tentang Pengangguran
Banyak ahli dan praktisi telah mengemukakan pandangan mereka mengenai penyebab dan implikasi pengangguran. Beberapa di antaranya menggarisbawahi aspek struktural ekonomi, sementara yang lain menitikberatkan pada perlunya penyesuaian diri dari para tenaga kerja.
1. John Maynard Keynes Ekonom terkemuka abad ke-20 ini berpendapat bahwa pengangguran muncul akibat penurunan permintaan agregat dalam perekonomian. Menurutnya, ketika perusahaan mengurangi produksi karena menurunnya permintaan, lapangan kerja pun berkurang. Keynes menekankan pentingnya peran pemerintah dalam merangsang pasar dan menciptakan lapangan pekerjaan melalui kebijakan fiskal yang proaktif
2. Milton Friedman berbeda dengan Keynes, Friedman mengaitkan pengangguran dengan kesalahan dalam penetapan upah pasar dan intervensi berlebih dari pemerintah. Menurutnya, jika upah ditetapkan di luar mekanisme pasar yang wajar, perusahaan akan menunda perekrutan karyawan baru untuk menjaga efisiensi biaya. Pendekatan Friedman mengajak kita untuk mempertimbangkan keseimbangan antara regulasi pemerintah dan kekuatan pasar dalam menciptakan lapangan pekerjaan.