Mohon tunggu...
Fahed Syauqi
Fahed Syauqi Mohon Tunggu... Cirebon, NGO Enthusiast, CEO Berlin Community, Director of Medcamp, Researcher at Center World Trade Studies UGM

Luruskan niat, perbanyak shalawat

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Yuk Bangkit dari Pengangguran!

10 Mei 2025   07:40 Diperbarui: 10 Mei 2025   08:10 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desaigned by Bing.ai

Menatap Tantangan dengan Mata Terbuka

Di tengah dinamika ekonomi yang terus bergolak, Indonesia masih dihadapkan pada tantangan serius berupa pengangguran yang mencapai jutaan jiwa. Angka ini bukan sekadar statistik; di baliknya tersembunyi potensi yang luar biasa namun masih harus menunggu masa yang tepat untuk bersinar. Filosofi kuno "" yang berarti "naga yang tersembunyi, belum waktunya muncul" memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya persiapan, proses penciptaan diri, dan kebijaksanaan dalam menghadapi ketidakpastian. 

Esai ini mengajak kita untuk merefleksikan kondisi pengangguran di Indonesia, menguatkan pandangan para ahli dan praktisi, dan menyusun strategi untuk mengubah masa sulit ini menjadi kesempatan emas.

Lebih dari 7 juta orang di Indonesia mengalami kondisi pengangguran. Kondisi ini mengandung dampak tidak hanya pada aspek ekonomi, tetapi juga sisi psikologis dan sosial masyarakat. Pengangguran seringkali dianggap sebagai kegagalan sistem ekonomi, penurunan standar hidup, dan bahkan pemicu kriminalitas serta kemiskinan. 

Namun, di balik realitas pahit ini terdapat potensi yang masih terpendam seperti naga yang bersembunyi di kedalaman laut, menunggu saat yang tepat untuk menampakkan kekuatannya. Filosofi "" mengajarkan bahwa tidak semua potensi harus segera ditampilkan; terkadang, masa persiapan dan pendewasaan adalah kunci untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar. 

Dengan memahami pesan mendalam ini, kita dapat belajar untuk mengubah persepsi tentang pengangguran dari semata-mata kekurangan menjadi ladang pembentukan karakter dan peningkatan kapasitas diri.

Makna Filosofis ""

Istilah berasal dari teks klasik Tiongkok, I Ching atau Kitab Perubahan. Secara harfiah, berarti "naga yang tersembunyi" dan mengandung arti "jangan digunakan" atau "belum waktunya untuk muncul". Dalam tradisi Tiongkok, naga adalah simbol kekuatan, kebijaksanaan, dan potensi yang tak terhingga. 

Namun, pesan yang mendasari istilah ini adalah bahwa kekuatan besar sering kali harus dibendung dan dipersiapkan dengan matang sebelum akhirnya dipergunakan pada waktu yang tepat.  

Penerapan filosofi ini dalam konteks kehidupan sehari-hari mengajarkan kita untuk tidak terburu-buru dalam menunjukkan kemampuan meskipun memiliki potensi besar. Kesabaran, persiapan, dan pengembangan diri merupakan modal utama untuk menghadapi tantangan yang lebih besar ke depannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun