Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menjembatani Sains dan Spiritualitas

17 September 2025   12:05 Diperbarui: 17 September 2025   12:05 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun ketika kita menyempitkan fokus pada interaksi gaya nuklir kuat, hanya sebagian dari partikel-partikel ini yang benar-benar terlibat. Di tingkat paling dalam, hanya ada 1 Higgs boson, 6 quark, dan 8 gluon yang saling berinteraksi dalam ranah kuantum yang memediasi keterikatan inti atom. Keluarga lepton --- meski berjumlah 6 --- tidak berinteraksi dengan gaya nuklir kuat karena mereka tidak membawa muatan warna.

Maka dari itu, formasi 1--6--8 menjadi konfigurasi paling relevan dalam menggambarkan dinamika partikel-partikel yang saling berkelindan membentuk tulang punggung eksistensi materi. Ini bukan semata data, melainkan pola --- pola yang mencerminkan kemungkinan adanya bahasa struktur yang lebih dalam, bahkan numerik, yang mengatur realitas fisik dari bawah ke atas.

Ketiga partikel ini adalah pilar yang menopang realitas fisik, fondasi yang tak tergoyahkan. Tanpa mereka, tidak akan ada proton, neutron, atau atom. Tidak akan ada bintang yang bersinar, tidak ada tubuh manusia yang bernapas, bahkan tidak ada ruang bagi waktu untuk mengalir. Mereka adalah instrumen paling mendasar yang bekerja dalam orkestra kosmik penciptaan, sebuah melodi yang tak pernah berhenti. Menyadari peran dan keseimbangan mereka adalah seperti menyadari rahasia Laa ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah) dalam versi ilmiah, bahwa: tidak ada eksistensi yang berdiri sendiri selain Dia yang mengaturnya, yang menopang segala sesuatu.  

***

JEJAK 168 DALAM KONSTANTA FISIKA

Setelah kita menyaksikan formasi 1-6-8 pada partikel fundamental yang berinteraksi via gaya kuat, angka 168 kembali muncul secara implisit dalam konstanta massa neutron.

Jika kita melihat nilai massa neutron, kita menemukan sebuah kedekatan numerik dengan angka 1,68. Meskipun ini adalah sebuah aproksimasi, namun berbagai fakta yang sejauh ini telah kita temukan terkait kemunculan spektakuler angka 168 di ranah spiritual hingga matematika murni dan fisika teoritis, menjadikan pendekatan aproksimasi ini rasanya layak untuk ditempuh.

Massa neutron yang sedikit lebih besar dari proton (sekitar 0.14% perbedaan) sangat krusial untuk keberadaan alam semesta seperti yang kita kenal. Jika perbedaan massa ini sedikit lebih kecil (sekitar sepertiga dari nilai yang diamati), atom hidrogen akan mengalami peluruhan beta terbalik, menyisakan neutron dominan, yang akan mengarah pada alam semesta yang didominasi neutron tanpa hidrogen untuk membentuk bintang, sebuah skenario yang mustahil bagi kehidupan. 

Sebaliknya, jika perbedaan massa ini sedikit lebih besar (lebih dari 0.05% dari nilai yang diamati), Big Bang Nucleosynthesis (BBN) akan menghasilkan lebih banyak helium-4 dan jauh lebih sedikit hidrogen, mempersulit pembakaran hidrogen di bintang dan sintesis elemen berat, sehingga kehidupan tak akan pernah ada.  

Presisi luar biasa dari konstanta fisika ini, termasuk massa proton dan neutron, dikenal sebagai masalah fine-tuning alam semesta. Ini menunjukkan bahwa alam semesta tampaknya "dirancang" untuk memungkinkan kehidupan dan kesadaran, sebuah orkestra kosmik yang disetel dengan sempurna. 

Prinsip antrofik berpendapat bahwa rentang pengamatan yang mungkin tentang alam semesta dibatasi oleh fakta bahwa pengamatan hanya mungkin terjadi di jenis alam semesta yang mampu mengembangkan pengamat. Ini adalah penjelasan mengapa konstanta fisika memiliki nilai yang tepat untuk kehidupan, sebuah kebetulan yang terlalu sempurna untuk disebut kebetulan.

***

DARI KALIMAT WAHYU KE ARSITEKTUR PARTIKEL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun