Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ini Asal-Usul Nama "Jawa" Menurut Konsep Lokapala (Penjaga Mata Angin)

15 Juli 2020   08:00 Diperbarui: 15 Juli 2020   08:10 3773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi lokapala (dokumen pribadi)

Bentuk nama Phoenicia dalam Yunani kuno adalah "Phoinikes", sementara dalam Latin adalah "Poeni". Dari kedua bentuk ini, dapat kita asumsikan bentuk sederhananya adalah "Poni". 

Identitas Bangsa Phoenicia yang terkait dengan "citra matahari pagi" tergambar jelas pada pengistilahan nama kawasan mereka bermukim di ujung timur Laut Mediterranean, yang menghadap ke arah barat, yang disebut sebagai "Sea of the Rising Sun" (Laut Matahari Terbit). 

Teluk Boni yang terletak di pulau Sulawesi pun pada dasarnya terkait dengan makna "pagi". Namun untuk lebih lengkapnya silahkan anda baca dalam artikel saya yang lain: "Negeri Pagi", Identitas Nusantara di Masa Kuno.

Demikianlah, Nabi Adam atau dalam tradisi Lokapala dipersonifikasi sebagai Dewa Indra, sebagai dewa penjaga arah timur, sisi "pagi hari" peradaban manusia di muka bumi.

Dewa Kubera Penjaga Arah Utara

Dalam tradisi Lokapala Dewa Kubera menduduki Graha (benda langit) atau planet Mercury. sementara di sisi lain, dalam mitologi Mesir kuno dikenal ada nama Dewa Set, yang menurut astronomi Mesir kuno, umumnya dikaitkan dengan planet Merkurius. Sama-sama menempati Mercury atau Merkurius ini mengindikasikan kesamaan antara Kubera dan Set.

Adapun mengenai nama Set ini, saya perkirakan terkait dengan nama putra Nabi Adam, yaitu Nabi Seth.

Yang menarik karena jika saya mengidentifikasi nama Seth menurut aksara Hanzi, hasilnya terdiri dari tiga huruf yaitu: "se" artinya "warna"; "tu" artinya "bumi"; dan "huang" yang artinya "kuning". (lihat image berikut)

Hasil identifikasi nama
Hasil identifikasi nama "Seth" menurut aksara Hanzi (dokpri)

Identifikasi nama "Seth" yang kurang lebih menunjukkan makna "bumi warna kuning" setidaknya memiliki keterkaitan dengan identitas Dewa Kubera yang dalam mitologinya akrab dengan identitas warna kuning atau emas. 

Bahkan dalam buku Vettam Mani "Puranic Encyclopaedia: A Comprehensive Dictionary With Special Reference to the Epic and Puranic Literature (1975: 434) disebutkan bahwa Kubera memiliki nama Ekaksipingala yang artinya "orang yang memiliki satu mata kuning".

Dari beberapa fakta ini, saya menduga jika Dewa Kubera adalah personifikasi dari Nabi Seth (putra Nabi Adam).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun