Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Formula Kunci Mengurai Sejarah

16 Februari 2019   07:14 Diperbarui: 16 Februari 2019   11:51 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
La Galigo, palmleaf on scroll (sumber: Leiden University Libraries)

Lalu, mengenai pengelompokan semivowel: ya - ra - la - wa dalam artikel Gerard Huet, memang sudah benar, tapi bahwa ya Approximant ke palatal, ra Approximant ke dental, la Approximant ke dental, dan wa Approximant ke labial, saya pikir juga merupakan pendapat yang sudah benar.

Saya melihat bahwa sebagian besar perubahan fonetik umumnya terjadi di antara fonem yang terdapat dalam satu kelompok yang sama. Dan inilah salah satu metode yang saya gunakan dalam mencermati morfologi bahasa. Adapun penggunaan metode ini, dapat saya beri contoh sebagai berikut...

Katakanlah saya ingin mencari tahu asal usul toponim Bada di Sulawesi tengah. Informasi umum yang telah saya ketahui bahwa ia adalah nama lembah dimana terdapat sebaran objek megalitik. 

Untuk mencari tahu lebih jauh, saya memulainya dengan terlebih dahulu meninjau bentuk lain toponim tersebut menurut perubahan fonetik. Dan hasilnya sebagai berikut: bada - mada - pada - wada - bana - mana - pana - wana - bata - mata - pata - wata - bara - mara - para - wara - bala - mala - pala - wala.

Karena toponim ini adanya di pulau Sulawesi tepatnya di Sulawesi tengah, yang mana menurut informasi dari para antropolog merupakan wilayah Luwu di masa lalu, maka selanjutnya, saya mengidentifikasi semua bentuk kata yang telah tersedia, yang memiliki kemungkinan sebagai bagian dari bahasa tae'. Hasilnya adalah: pada - bara - para - wara. Hasil seleksi ini selanjutnya dianalisa maknanya. Yaitu sebagai berikut:

PADA: dalam bahasa tae', pada artinya "sama". Terkadang kata pada disebut juga para (perubahan fonetik d dan r. contoh: datu = ratu, karatuan = kadatuan, kdaton = kraton, dsb). Makna pada yaitu "sama", punya nilai tersendiri, dikarenakan "sama" merupakan nama suku bajoe yang dalam beberapa literature dinyatakan berasal dari Sulawesi (khususnya bugis).

BARA: dalam bahasa tae' dan bahasa Indonesia dimaknai sebagai: barang sesuatu (arang) yang terbakar dan masih berapi (sumber: KBBI). Dalam konsep makro kosmos bara mewakili unsur api yang berada di lapisan inti. Susunan makro kosmos (bumi) yaitu: udara - air - tanah - api.

Bara juga adalah salah satu nama suku di lembah Brahmaputra yang mendapat perhatian L. A. Waddell, yang ia bahas dalam tulisannya Wild Tribe of the Brahmaputra Valley. tulisan ini pertama kali dipublish pada tahun 1901. 

Pada cetakan tahun 2000, pada bagian yang membahas suku ini, ia menulis... 

"KACHARI, Kosari, Boro and Bodo, or Bara - KACHARI adalah Nama yang tepat untuk Mongoloid semi-Hinduised besar ini. Suku yang terselimuti dalam banyak ketidakjelasan. Buchanan Hamilton menunjukkan bahwa mereka menyebut diri mereka Boro atau Bodo, tetapi Mr. Endle dalam tata bahasa lengkapnya tentang dialek suku menyatakan bahwa ini hanyalah bentuk bahasa Assam dari kata India untuk "Besar," sehingga karenanya saya lebih suka menggunakan istilah "Kachari" untuk menamai suku ini. (...) Orang-orang Kacharis ditemukan terutama di Lembah Brahmaputra, di distrik Kamrap, Goalpara, Darang." 

Hal yang cukup menarik dari tulisan dari L. A. Waddell ini adalah, Selain memperlihatkan adanya nama "Bara" digunakan oleh suku di lembah Brahmaputra, juga mengenai nama "kachari" yang berarti "besar" dalam bahasa bahasa Assam. 

Saya melihat ini ada kaitannya dengan kata "kasalle" yang dalam bahasa tae' juga artinya "besar". Kata "kachari" dan "kasalle" akan terlihat keterkaitannya ketika kita menerapkan metode identifikasi perubahan fonetik yang tengah kita bahas ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun