Mohon tunggu...
Fadli
Fadli Mohon Tunggu... Mahasiswa pariwisata

Hobi Adventure

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kisah Petualang Mendaki Gunung Sagiang MDPL 1949

30 April 2025   16:25 Diperbarui: 1 Mei 2025   01:18 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adventer gunung sangiang ,bersama teman teman ,KPG & komunitas pecinta alam. 27 april 2025/dokpri

Kisah Berpetualang Mendaki Gunung Sangiang

 

Di sebuah pagi yang cerah, aku dan sahabatku memutuskan untuk menantang diri dengan mendaki Gunung Sangiang, gunung berapi yang berdiri megah di tengah lautan Bima dan lautan  Flores. Dari kampung kecil di pesisir, kami berangkat dengan perahu kayu, menembus gelombang dan angin yang kadang membuat perahu oleng. Selama perjalanan, rasa takut dan penasaran bercampur menjadi satu. Dari kejauhan, melihat gunung sangiang yang berdiri tegak dikeliligi awan dan  asap tipis dari puncak Sangiang mengeluarkan terlihat aktif vulkanik jelas, menambah aura misteri pada petualangan kami.

Setibanya di pulau, kami menjejakkan kaki di pantai berpasir hitam dan segera memulai pendakian. Hutan lebat menyambut kami di kaki gunung. Suara burung dan serangga menjadi teman, sementara ranting dan akar pohon menjadi tantangan di setiap langkah. Jalan setapak yang kami lalui kadang menghilang, memaksa kami membuka jalur sendiri dengan hati-hati. Beberapa kali kami berhenti untuk beristirahat, mengatur napas, dan memastikan semua dalam keadaan baik.

Semakin tinggi kami mendaki, udara mulai berbau belerang dan tanah berubah warna menjadi kuning keemasan. Kadang terdengar gemuruh samar dari dalam bumi, mengingatkan kami bahwa Gunung Sangiang bukanlah gunung biasa. Namun, pemandangan di sekitar begitu indah. Laut biru membentang luas, dan pulau-pulau kecil terlihat seperti permata di kejauhan.

Akhirnya, setelah berjam-jam berjalan, kami sampai di puncak. Asap putih mengepul dari kawah, berbaur dengan angin yang sejuk. Dari ketinggian MDPL 1949, dunia terasa sangat luas, dan kami merasa sangat kecil di hadapan ciptaan Tuhan. Kami duduk bersama, menikmati keheningan, dan bersyukur atas keberanian serta kebersamaan yang membawa kami sampai ke puncak gunung sangiang .

Ketika matahari mulai condong ke barat, kami memutuskan untuk turun, membawa pulang kisah tentang keberanian, persahabatan, dan keindahan alam yang luar biasa. Petualangan di Gunung Sangiang menjadi kenangan paling berharga dalam hidup kami, kisah yang akan selalu kami ceritakan kepada siapa pun yang ingin mendengar tentang indahnya menjelajah alam Indonesia.

_____________________

Puncak vulkanok gunung sangiang Mdpl 1949./dokpri
Puncak vulkanok gunung sangiang Mdpl 1949./dokpri

"Dunia itu seluas langkah kaki. Jelajahilah dan jangan pernah takut melangkah. Hanya dengan itu kita bisa mengerti kehidupan dan menyatu dengannya"-Soe Hogi Gie

Penulis: @Fadli L

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun