Mohon tunggu...
Fadil M
Fadil M Mohon Tunggu... Lainnya - Panggil saja begitu

Dewasa itu pilihan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Konflik dan Negosiasi: Bagaimana Perusahaan Menanggapi Persoalan Itu

28 Oktober 2021   23:35 Diperbarui: 29 Oktober 2021   11:26 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Google.com/Pinterest

Yang kedua ada konflik proses, dimana konflik tersebut berhubungan dengan bagaimana cara seseorang, kelompok, atau perusahaan melakukan pekerjaannya, yang sudah tentu hal tersebut akan menjadi sebuah persoalan mengingat perbedaan pola kerja setiap individu akan sangat berbeda, lalu diharuskan dengan acuan baku perusahaan atau kelompok, maka kemudian tentunya dapat memicu konflik baru akibat hal itu.

Dan terakhir konflik hubungan, tentu saja hubungan di dalam sebuah perusahaan akan selalu bersinggungan dengan konflik baik itu antar individu di dalamnya, ataupun individu dengan perusahaan. karena memang, kaitan dengan hubungan dalam perusahaan akan berpengaruh dengan banyak hal secara personal individu yang ada, baik itu secara psikologis, hingga ke aspek budaya baru yang mungkin saja dapat timbul dari hal-hal tersebut karena adanya rasa tidak nyaman dalam kerja sama tim.

Meskipun banyak sekali faktornya, kemudian terbagi dalam 3 jenis konflik, dampak konflik sendiri juga terbagi dalam beberapa kategori dan memiliki 2 kategori utama yakni konflik fungsional dan konflik disfungsional. Konflik Fungsional merupakan koflik yang mendukung adanya sasaran tertentu sebuah kelompok dalam perusahaan dan outputnya adalah memperbaiki kinerja yang ada. 

Lalu berikutnya ada konflik disfungsional, yang tentu saja ini merupakan berlawanan dari definisi konflik fungsional, karema konflik disfungsional ini bersifat menghambat kinerja kelompok, dan bahkan cenderung menurukan efektivitas dan performa kinerja kelompok di dalam perusahaan.

Lalu bagaimana proses terjadinya konflik ?

Dalam proses terjadinya konflik dalam sebuah perusahaan tentu saja memiliki tahapan tahapan yang dapat skemanya adalah meningkat, dimluai dari komunikasi, tekanan, atau faktor lainnya yang timbul kondisi yang negatif, kemudian kondisi tersebut didefinisikan sesuai dengan persepsi masing-masing pihak yang terkait, lalu kemudian timbul maksud masing-masing  pihak, hingga berujung pada perilaku atau tindakan terjadi dari adanya pengambilan keputusan kedua belah pihak, yang selanjtunya dapat didefinisikan apakah konlfik tersebut fungsional atau disfungsional.

Setelah secara luas memahami apa itu konflik dengan bagaimana faktor, serta prosesnya terjadi. Selanjutnya adalah bagaimana proses penyelesaian konflik yang dapat diambil oleh tiap perusahaan baik itu secara individu maupun kelompok, tentu saja penyelesaian konflik itu dapat dilakukan dengan cara Negosiasi. 

Yaitu merupakan upaya untuk mempertemukan kedua pihak yang bersinggungan untuk mencari tau keinginan masing-masing atas penyelesaian yang diinginkannya.

Kaitan antara Konflik dan Negosiasi merupakan sebauh hal yang akan selalu beriringan timbulnya di dalam sebuah alur kerja perusahaan, dan kedua hal tersebut tentunya memiliki dampak masing-masing yang berbeda skala dan bentuknya, bergantung pada seberapa besar perusahaan dapat memahami kedua hal tersebut.

 

Strategi negosiasi juga perlu diperhatikan, mengingat terdapat 2  macam strategi, yaitu strategi distributif dan strategi integratif, dimana distributif berupaya membagi sumber daya yang jumlahnya tetap yaitu mencari situasi menang-kalah antara kedua belah pihak, sedangkan integratif mencari satu penyelesaian atau lebih yang dapat menciptakan situasi menang – menang, atau biasa kita dengar dengan istilah win win solutions.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun