Mohon tunggu...
Fadchul Achmad Albaihaqi
Fadchul Achmad Albaihaqi Mohon Tunggu... Lainnya - -

🌹

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tanda Alam

22 November 2020   23:48 Diperbarui: 23 November 2020   00:37 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku hanya diam, kemudian Dewi melangkah keluar menuju parkir. Sambil mengikuti langkah Dewi dari belakang aku terus berfikir siapa sebenarnya perempuan berkerudung merah tadi. “Kunci sepeda motorku masih disita Pak Narno wi.” Kataku, “Ya udah aku antar ambil kuncinya”, balas Dewi. 

Melihat keadaanku yang masih melamun mungkin Dewi merasa khawatir, jadi dia menemaniku sampai ke rumah. Aku mengucapkan terima kasih pada Dewi setelah sampai ke rumah.

”Makasih ya Wi udah nemenin aku”, Dewi menjawab “Iya sama-sama, udah jangan banyak ngelamun nanti kamu kaya Rudi loo”, “Hehehe iya nggak kok”, jawabku singkat. Dewi menjalankan motornya, akupun mulai masuk ke dalam rumah.

Sampai rumah tidak ada orang sama sekali, karena ibuku sedang pergi bersama teman-temannya ke pengajian di luar kota. Setelah aku mandi dan ganti baju, aku bergegas membeli makanan untuk makan malam. Aku membeli nasi goreng kesukaanku. “Bang beli nasi gorengnya satu, nggak pedes yaa”, kataku. 

“Iya mas, antre dulu yaa”, jawab abang penjual nasi goreng. Setelah menunggu beberap saat, pesananku telah siap. “Ini mas, pesanannya tadi”. Tanpa basa-basi aku langsung mengulurkan uang. Aku hafal harganya, soalnya udah langganan.

Masih dengan keadaan rumah yang sepi, aku masuk lalu menyalakan lampu rumah karena hari sudah mulai petang. Aku ambil piring lalu mulai memakan nasi goreng tadi, mmmmm rasanya ahh mantab. Karena terlalu kekenyangan akhirnya aku ketiduran di depan ruang TV. Merasa kedinginan, kemudian aku mencoba bangun dan menuju kamar tidur.

Ketika berada di kamar aku memeriksa HP sambil melihat jam yang ada di layar. Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Tiba-tiba ada pesan masuk dari Dewi.

“PING!!!.... PING!!!...”, langsung aku buka pesannya yang berisi, “ Hai Ahmad, gimana kamu udah enakan belum badannya?”

“Aku gapapa ko Wi, kok kamu belum tidur ini kan sudah malam”, pesanku ke Dewi.

“Sekali-kali lahh hehehe”, balas Dewi.

“Iya dehh, aku aja habis ketiduran waktu maghrib, tau-tau udah jam 12”, balasku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun