Mohon tunggu...
Fachri YusrizalAlifiansyah
Fachri YusrizalAlifiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Mulai aja dulu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Media Sosial Sebagai Wadah Untuk Berinteraksi Atau Menebar Kebencian?

26 April 2021   14:15 Diperbarui: 26 April 2021   14:37 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Seiring dengan berkembangnya teknologi pada saat ini, media massa atau media sosial semakin menjadi primadona bagi berbagai kalangan untuk saat ini. Dari Orang Tua hingga Anak-Anak sekarang bisa mengakses media sosial dengan sangat mudah. Tak bisa dipungkiri lagi, semenjak pandemi Covid-19 melanda, sebagian besar aktivitas masyarakat berada dirumah dikarenakan kebijakan yang sudah ditentukan oleh pemerintah yaitu WFH (Work From Home). Tentunya hal tersebut menjadi penyebab utama melonjaknya pemakaian media sosial pada saat ini, aplikasi TikTok dan Instagram yang paling sering digunakan oleh kaum muda pada saat ini.

Media sosial telah menjadi kehidupan sehari-hari bagi remaja, apalagi pada saat ini remaja mencari informasi melalui media sosial. Sayangnya, tidak sedikit juga yang kurang bijak dengan penggunaan media sosial. Mulai dari berkomentar nyinyir  hingga menebar kebencian, sudah banyak ditemui pada kolom komentar media sosial seperti Instagram dan TikTok. Media yang seharusnya menjadi wadah untuk bisa berinteraksi dengan masyarakat luas malah menjadi wadah oknum tertentu untuk menebar kebencian. Banyaknya kasus yang terjadi belakangan ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat dalam penggunaan media sosial yang membuat mereka kehilangan kontrol terhadap dirinya sendiri.

Media sosial yang dibuat untuk memudahkan segala aktivitas manusia dan mempermudah berinteraksi malah menjadi wadah untuk menebar kebencian. Berdasarkan data yang diberikan oleh Direktorat Siber Bareskrim Polri, pada tahun 2021 ada sebanyak 125 akun yang diberikan peringatan virtual police, 89 diantaranya memenuhi unsur ujaran kebencian sementara 36 lainnya tidak memenuhi. Salah satu contoh kasus ujaran kebencian yang terjadi di media sosial adalah kasus yang menimpa Selebgram Irene Agustine.  Sosok Irene Agustine tentunya tidak asing bagi kalangan remaja saat ini, istri dari Youtube Bimo "Picky Picks" ini pernah mengalami ujaran kebencian di media sosial. Di akun Instagram pribadinya, Irene Agustine membagikan pengalaman kurang menyenangkannya itu melalui story instagram yang ia unggah. Terlihat pada salah satu unggahannya tersebut, Irene Agustine mendapat ancaman pembunuhan kepada anak pertamanya yang bernama Valerie.

Tentunya hal tersebut sangat menganggu sosok istri dari Bimo "Picky Picks" tersebut, dan mengancam akan melaporkan salah satu akun tersebut kepada pihak kepolisian bila tidak segera melakukan klarifikasi atau permintaan maaf dalam bentuk video secepatnya. Masih banyak contoh kasus ujaran kebencian yang menerima Artis atau Selebgram Tanah Air lainnya. Hal ini sangat meresahkan tentunya bagi pihak yang mengalami, tentunya akan mempunyai tekanan tersendiri. Memang terlihat sepele atau biasa saja bagi yang tidak mengalami, namun hal tersebut sangat berdampak bagi kesahatan mental bagi seseorang yang mungkin tidak biasa dengan ujaran kebencian.

              Maka dari itu mulai dari sekarang kita harus lebih bijak dalam penggunaan media sosial untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti harus berurusan dengan pihak berwajib. Sebaiknya kita menjauhi arus negatif media sosial dan berkontribusi untuk hal-hal positif dan kreatif. Tingkatkan kualitas SDM akan meminimalisir terjadinya ujaran kebencian yang terjadi di media sosial. Mari bersama-sama lawan ujaran kebencian.

Fachri Yusrizal Alifiansyah - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Univeritas Muhammadiyah Malang (UMM)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun