Desa Kuripansari, 13 Juli 2025 – Di tengah tantangan kompetisi pasar yang semakin ketat, banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah pedesaan menghadapi kesulitan dalam memperkuat daya saing produk mereka. Salah satu tantangan paling umum adalah kurangnya pemahaman tentang branding dan pemasaran digital. Inilah yang menjadi fokus SubKelompok 6 KKN Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya saat mendampingi UMKM kuliner khas “Pia Qu” di Desa Kuripansari, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Pia Qu Ibu Sinta merupakan UMKM yang memproduksi kue pia rumahan dengan cita rasa khas, namun masih dijalankan secara konvensional. Produk yang berkualitas belum diimbangi dengan tampilan kemasan yang menarik atau strategi promosi yang efektif. Selain itu, mitra belum pernah memanfaatkan media sosial maupun platform e-commerce sebagai sarana pemasaran.
Melalui kegiatan KKN, kami menginisiasi program pendampingan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas branding dan memperluas jangkauan pasar mitra secara digital. Beberapa langkah konkret yang dilakukan antara lain:
- Mendesain ulang logo dan kemasan produk agar lebih modern dan informatif.
- Memberikan pelatihan penggunaan e-commerce seperti Shopee.
- Mengajarkan pemanfaatan media sosial seperti TikTok untuk promosi.
- Membuat konten promosi berupa foto dan video produk secara profesional.
- Memberikan buku panduan sederhana untuk promosi mandiri secara online.
Pendekatan yang digunakan bersifat partisipatif, dengan melibatkan langsung mitra UMKM dalam setiap proses. Kami percaya bahwa branding bukan hanya soal tampilan visual, tapi juga soal membangun identitas dan kepercayaan konsumen. Begitu pula digitalisasi, bukan hanya soal teknologi, melainkan juga soal keberanian untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Melalui program ini, kami berharap Pia Qu tidak hanya berkembang secara usaha, tetapi juga menjadi inspirasi bagi UMKM lain di Desa Kuripansari untuk mulai melek digital. Keterlibatan mahasiswa KKN diharapkan dapat menjadi jembatan transformasi antara potensi lokal dan pasar digital yang lebih besar.
Perubahan memang tidak terjadi dalam semalam. Namun dengan langkah kecil seperti rebranding dan digitalisasi, UMKM seperti Pia Qu Ibu Sinta telah memulai perjalanan menuju kelas yang lebih tinggi. Ketika pelaku usaha diberi ruang dan pendampingan yang tepat, maka harapan untuk berkembang bukan sekadar wacana, melainkan kenyataan yang sedang dibangun.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI