Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ajaran Kartini tentang Pengajaran yang Sejati

21 April 2024   12:50 Diperbarui: 21 April 2024   13:13 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam lagu yang disusun dengan penuh kehormatan ini, kita bisa melihat bahwa Kartini dianggap sebagai seorang "pendekar kaumnya" yang bertujuan untuk merdeka. Namun, lebih dari sekadar seorang pejuang politik, Kartini juga dilihat sebagai sosok yang menginspirasi melalui pendidikannya. Dalam lirik "Putri yang mulia, sungguh besar cita-citanya bagi Indonesia", terdapat pesan yang mengisyaratkan bahwa cita-cita Kartini tidak terbatas pada pembebasan fisik semata, tetapi juga pada pembebasan pikiran dan jiwa melalui pendidikan.

Dari sini, kita dapat menafsirkan bahwa Kartini melihat peran guru sebagai salah satu elemen kunci dalam mencapai cita-citanya. Guru bukan hanya sebagai pengajar yang memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi juga sebagai figur yang membimbing mereka dalam membentuk karakter dan moralitas yang baik. Ketika lirik-lirik tersebut menyatakan "Ibu kita Kartini, pendekar kaumnya untuk merdeka", itu mencerminkan keinginan Kartini untuk melihat pendidikan sebagai alat untuk memerdekakan pikiran dan hati siswa dari keterbelengguan tradisi dan ketidakadilan sosial.

Dalam konteks lagu ini, kita menemukan bahwa peran seorang guru tidak dapat dipandang sebelah mata. Mereka adalah penuntun, panutan, dan pembawa harapan bagi generasi masa depan. Mereka tidak hanya bertanggung jawab untuk menyampaikan kurikulum akademik, tetapi juga untuk membentuk pribadi yang berintegritas, bertanggung jawab, dan empati.

Jadi, melalui interpretasi lagu "Ibu Kita Kartini", kita diingatkan kembali akan pentingnya peran seorang guru dalam membentuk karakter dan budi pekerti siswa. Pesan yang disampaikan oleh Kartini dalam lagu ini menjadi sebuah panggilan bagi kita semua untuk menghargai dan memperkuat peran guru dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara. Dengan memahami makna yang terkandung dalam lirik-lirik yang dinyanyikan dengan penuh semangat ini, kita dapat merangkul visi Kartini untuk pendidikan yang menyeluruh dan bermakna.

Menghadapi Tantangan Abad ke-21: Pendidikan Karakter di Era Digital

Dalam era digital dan globalisasi saat ini, nilai-nilai pendidikan karakter menjadi semakin penting di samping pengetahuan akademis.

Dengan perubahan dramatis dalam teknologi dan interaksi global, pendidikan di abad ke-21 telah menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Era digital dan globalisasi telah membawa perubahan yang mendalam dalam cara kita belajar, berinteraksi, dan memahami dunia di sekitar kita. Namun, di tengah kemajuan yang pesat ini, ada satu aspek dari pendidikan yang semakin diperhatikan: pendidikan karakter.


Seiring dengan peningkatan akses terhadap informasi dan pengetahuan, nilai-nilai pendidikan karakter menjadi semakin penting. Di tengah lautan informasi yang terus berkembang, siswa tidak hanya perlu memperoleh pengetahuan akademis, tetapi juga harus dilengkapi dengan keterampilan sosial, emosional, dan moral yang kuat untuk menghadapi tantangan kompleks dunia modern.

Dalam konteks pendidikan di Indonesia, ini menjadi semakin relevan. Sebagai negara yang berada di persimpangan antara tradisi dan modernitas, kita dihadapkan pada tuntutan untuk mempersiapkan generasi muda dengan baik untuk menghadapi perubahan yang cepat dan kompleks. Pendidikan karakter bukan hanya tentang mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab, tetapi juga tentang mengembangkan keterampilan seperti kepemimpinan, kerjasama, dan empati.

Tidak hanya itu, dalam era digital yang membawa tantangan baru seperti penyebaran informasi palsu dan penyalahgunaan teknologi, pendidikan karakter menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Siswa perlu dilengkapi dengan keterampilan kritis dan moralitas yang baik untuk dapat memfilter informasi, membedakan antara yang benar dan yang salah, serta berperilaku secara etis dalam penggunaan teknologi.

Karena itu, para pendidik dan pemangku kepentingan pendidikan harus bersatu untuk memprioritaskan pendidikan karakter dalam kurikulum dan kegiatan sekolah. Hal ini tidak hanya akan membantu mempersiapkan siswa untuk sukses dalam karir mereka, tetapi juga untuk menjadi warga yang bertanggung jawab, berempati, dan bermoral dalam masyarakat.

Dengan mengakui pentingnya pendidikan karakter dalam era digital dan globalisasi saat ini, kita dapat memastikan bahwa generasi masa depan akan memiliki landasan moral yang kuat untuk menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang lebih baik untuk semua.

Meneguhkan Fondasi Pendidikan Karakter: Pesan Kartini dalam Lagu "Ibu Kita Kartini"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun