Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ajaran Kartini tentang Pengajaran yang Sejati

21 April 2024   12:50 Diperbarui: 21 April 2024   13:13 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada dasarnya, pendidikan tidak hanya tentang mentransfer pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter dan moralitas individu. Pandangan ini tercermin dalam pesan yang disampaikan oleh Raden Ajeng Kartini, salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia, dan mengalir dalam lagu kebangsaan "Ibu Kita Kartini".

Kartini, dalam perjuangannya untuk hak-hak perempuan dan peningkatan pendidikan, menekankan pentingnya pendidikan budi pekerti sebagai bagian integral dari pendidikan. Dia menyadari bahwa sebuah masyarakat yang maju tidak hanya membutuhkan warga yang cerdas secara intelektual, tetapi juga yang memiliki moralitas yang baik.

Dalam lagu "Ibu Kita Kartini", kita melihat bagaimana Kartini dipuji tidak hanya karena keberaniannya sebagai pejuang sosial, tetapi juga karena kebaikan hatinya yang menginspirasi. Lirik-lirik yang memuji beliau sebagai "pendekar kaumnya untuk merdeka" mencerminkan bukan hanya kecerdasannya dalam melawan ketidakadilan, tetapi juga kebaikan dan integritas karakternya. Ini menunjukkan bahwa dalam pandangan Kartini, pendidikan karakter bukanlah sekadar opsi tambahan, tetapi merupakan pondasi yang tak terpisahkan dari pendidikan yang sejati.

Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa pendidikan karakter bukanlah sekadar tambahan dalam kurikulum, tetapi merupakan inti dari apa yang seharusnya dipelajari dalam pendidikan. Melalui pemahaman ini, kita dapat menghargai nilai-nilai yang dipegang teguh oleh Kartini dan menerapkannya dalam pendidikan kita hari ini. Dengan memperkuat pendidikan karakter, kita tidak hanya membentuk siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga yang bertanggung jawab, empati, dan bermoral dalam masyarakat.

Mengukuhkan Kepribadian Melalui Pengajaran: Peran Guru dalam Sorotan

Pentingnya peran seorang guru dalam membentuk karakter siswa tidak dapat diabaikan. Mereka tidak hanya berperan sebagai penyampai pengetahuan, tetapi juga menjadi contoh dan panutan bagi generasi muda. Pandangan ini tercermin dalam lirik lagu "Ibu Kita Kartini", di mana Raden Ajeng Kartini dianggap sebagai seorang "guru" bagi bangsanya.

Dalam konteks modern pendidikan, peran guru tidak hanya tentang menyampaikan fakta dan konsep, tetapi juga tentang membimbing siswa dalam mengembangkan kepribadian yang baik. Mereka adalah model yang harus diikuti oleh siswa mereka, baik dalam hal pengetahuan maupun moralitas. Oleh karena itu, keberadaan guru yang berintegritas dan berkepribadian mulia sangatlah penting dalam membentuk karakter siswa.


Dalam lagu "Ibu Kita Kartini", Kartini dianggap sebagai seorang guru karena pemikirannya yang maju dan kepribadiannya yang mulia. Dia tidak hanya memperjuangkan hak-hak perempuan dan peningkatan pendidikan, tetapi juga menjadi teladan yang dihormati oleh bangsanya. Pemikirannya yang progresif dan sikapnya yang penuh kasih sayang mencerminkan gambaran seorang guru yang ideal, yang tidak hanya memberi pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter siswa.

Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa peran seorang guru sangat penting dalam membentuk karakter dan moralitas siswa. Mereka adalah pilar utama dalam pembangunan generasi yang bertanggung jawab dan bermoral. Oleh karena itu, penghargaan dan dukungan terhadap guru-guru yang berdedikasi dalam mengajarkan tidak hanya pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai yang baik sangatlah penting untuk masa depan pendidikan dan masyarakat kita.

Menyoal Prioritas: Perspektif yang Mengabaikan Pendidikan Karakter

Meskipun pentingnya pendidikan karakter semakin ditekankan dalam era modern ini, masih ada pandangan yang mengabaikan nilai-nilai tersebut sebagai bagian sekunder dari pendidikan. Pandangan ini cenderung terfokus pada hasil akademis semata, dengan anggapan bahwa pengetahuan dan keterampilan teknis lebih penting daripada karakter dan moralitas.

Beberapa pihak berpendapat bahwa dalam lingkungan pendidikan yang kompetitif, fokus utama haruslah pada mencetak siswa yang cerdas secara akademis dan mampu bersaing di pasar kerja global. Mereka percaya bahwa investasi terbesar harus dialokasikan untuk meningkatkan prestasi akademis siswa, seperti peningkatan hasil tes standar, peringkat sekolah, dan kenaikan persentase lulusan yang melanjutkan pendidikan tinggi.

Pandangan ini sering kali mengabaikan pentingnya pembentukan karakter dan moralitas siswa. Mereka menganggap bahwa nilai-nilai seperti kejujuran, kerjasama, dan empati merupakan hal-hal yang dapat diajarkan di luar kelas, atau bahkan dianggap sebagai tanggung jawab orang tua atau agama. Dalam pandangan ini, prioritas utama dari pendidikan haruslah terfokus pada prestasi akademis yang dapat diukur secara kuantitatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun