Pada senja yang telah terbentang
Ada rindu yang datang
Masuk melalui gerbang belakang
Mengetuk pintu hati yang sudah berpalang
Seuntai dendang yang berkumandang
Mengiringi langkah rindu yang sedang mabuk kepayang
Menyusup masuk bersama rindu yang datang
Namun tak mampu menerjang hati yang sudah terhalang
Walau air mata pemilik rindu sudah terbuang
Namun sayang pintu hati tak akan tergoyang
Sebab bayangan kopi pahit yang telah dituang
Selalu terbayang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!