Menatap langit tiada henti mencintai
Melalui bulir-bulir kristal membasahi bumi
Bejana tanah liat dalam diam berpasrah
Dalam hening menerima cinta yang terus mengalir apa adanya
Dalam lantunan kidung puji-pujian menyatakan kegembiraan
Meletup jiwa oleh kepenuhan bulir-bulir kristal terjatuh mengalir tiada henti
Mari menghampiri bejana tanah liat
Mendengarkan kidung pujian kegembiraan yang menyentuh jiwa
Mencedok bulir-bulir berkah yang diberikan langit
Lantas membersihkan diri dari debu kotor
Melepas dahaga karena keringnya kehidupan
Tiada lagi ratap tangis atas kehancuran yang mulai terkikis
Yang ada hanya harmonisasi yang indah
Demikian bejana tanah liat terus menerima kristal-kristal terjatuh
Membagi-bagikannya pada yang membutuhkan
Sampai pada saatnya bejana tanah liat bergabung kembali pada asalnya