Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merdeka di Tanah Anarki

2 September 2024   12:35 Diperbarui: 2 September 2024   12:37 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak bangsa membawa bendera (sumber : Kompas Muda )

Menapakkan kaki di tengah kegelisahan tak tahu arah melangkah

Dibutakan rezim anarki bermulut halus senyum mematikan aspirasi

Katanya kami sudah merdeka di atas tanah penuh sengketa para penguasa

Kami berjalan tapi di jalan penuh kekerasan, intimidasi dihiasi perpalakan aneka rupa

Kami mau duduk pun tak bisa tenang, karena harus membayar untuk kenikmatan sederhana

Apalagi untuk makan, kami pun harus mengais sisa-sisa makanan para raja yang rakus tak tahu malu

Untuk belajar katanya gratis, namun harus menerima kondisi sekolah yang sekarat dan guru yang melarat

Kami tak diijinkan untuk sakit, karena tidak ada bangsal untuk kami, kalaupun ada harus berjejal bagaikan antri menuju lubang kuburan

Kami menangis di tanah kami, tanah yang katanya diperjuangkan nenek moyang dengan darah dan air mata

Namun kini hanya menyisakan sepetak bagi rakyat marjinal dan kue besar bagi penguasa tak tahu malu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun