Mohon tunggu...
Evita Yolanda
Evita Yolanda Mohon Tunggu... Dokter

Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meninggalkan Jejak dengan Menulis

11 Mei 2018   12:37 Diperbarui: 11 Mei 2018   13:12 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mau hidup seribu tahun lagi.

-- Aku, oleh Chairil Anwar

Dulu di masa-masa perang abad pertengahan, ketika kavaleri musuh telah berhasil mengalahkan pertahanan suatu kota dan memasukinya, yang termasuk paling awal dimusnahkan setelah itu adalah buku-buku di perpustakaan. Tulisan, buku, adalah simbol peradaban, jejak pengetahuan orang-orang terdahulu yang darinya akan lahir pengetahuan dan manuskrip baru yang terus mengalirkan manfaat bagi orang lain, bahkan setelah kepergian sang penulis.

Menulis adalah media pengembangan diri. Menulis mengharuskan kita terus menerus belajar. Untuk menjaga kualitas tulisan, penulis harus mempelajari dengan seksama substansi yang akan ditulis, baik dengan mencari inspirasi, membuka referensi atau mempelajari data-data yang diperlukan. Penulis juga belajar untuk menuangkan apa yang diketahuinya dengan baik, agar tulisannya enak dibaca.

Menulis juga merupakan terapi bagi jiwa, katalis bagi emosi dan pikiran. Mantan Presiden ketiga Republik Indonesia, Pak BJ Habibie memutuskan untuk menulis buku Habibie & Ainun sebagai terapi dirinya atas duka yang mendalam saat kehilangan belahan jiwa yang sangat dicintainya, yaitu Ibu Ainun. Oleh dokter pribadi beliau, Pak Habibie dinyatakan harus menjalani terapi untuk jiwanya yang sedang terguncang dengan menuangkan semua isi hati dan emosinya dalam tulisan. Saat peluncuran buku yang telah ditulisnya, beliau kembali cerah ceria seperti sebelum wafatnya sang istri.

Menulis melibatkan secara masif fungsi kognitif dari otak sehingga upaya kognitif akan menjadi dominan dibanding upaya emosional. Dengan demikian seseorang akan mampu mengelola emosinya dan berpikir dengan lebih jernih.

Menulis untuk meninggalkan jejak.

Semua yang hidup akan mati, begitu juga kita. Ada satu cara untuk memperpanjang hidup kita yaitu dengan menulis. Menulis hal bermanfaat akan memperpanjang umur kita karena setelah kita mati, pahala dari kebermanfaatan yang kita buat dari tulisan akan terus mengalir kepada kita.

Menulis akan memberikan generasi setelah kita warisan, baik warisan pengetahuan dan warisan nilai-nilai. Tulisan-tulisan dari masa lalu merasuki generasi yang hidup sekarang. Hal yang sama, apa yang kita tuliskan hari ini, akan mengakibatkan internalisasi nilai dan pengetahuan bagi yang membacanya, baik untuk sekarang, maupun bertahun-tahun yang akan datang.

Seperti bercocok tanam, tulisan yang kita buat adalah bibit yang kita taburkan. Bibit tersebut akan bersemai, tumbuh, dan menghasilkan tumbuhan dewasa yang menghasilkan manfaat. Target pembaca kita adalah tanah dimana kita menaburkan bibit tersebut. Menurut saya pribadi, Kompasiana adalah media tanah yang sangat subur. Bibit yang kita taburkan haruslah bibit dengan kualitas yang baik pula agar kelak tumbuh menjadi tumbuhan dewasa penuh manfaat dan mampu hidup ribuan tahun.

Dengan menulis saya ingin meninggalkan jejak. Jejak kebaikan yang diikuti dan terus mengalirkan kebaikan setelah saya pergi. Dengan menulis, saya ingin hidup seribu tahun lagi.

Salam kompasiana.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun