Bersyukurlah!
Jika masalah hidup kita berputar pada persoalan aktualisasi diri, lihatlah saudara kita yang masih berjuang dalam penghargaan terhadap dirinya, masih bersusah payah mencari pekerjaan yang layak, mencari peran sosial dan aktivitasnya dalam interaksi sosial. Bersyukurlah karena telah diberi Tuhan status dan penghargaan terhadap diri yang tidak semua orang dapatkan.
Jika masalah kita berkutat pada kebutuhan akan penghargaan, lihatlah saudara kita yang bermasalah pada hubungan ikatan dan kasih sayang antara keluarga, pasangan hidup, teman, dan lingkungan sekitarnya. Bersyukurlah karena Tuhan telah menganugerahi kita dengan orang-orang yang tulus mencintai dan menyayangi kita, selalu mendukung kita, selalu siap menjadi tempat kita kembali dan menjadi pelipur lara.
Jika masalah kita berada pada kebutuhan hubungan kasih sayang, lihatlah saudara kita yang tidak terpenuhi kebutuhan rasa aman dan tentramnya. Kita hidup negara yang aman, jauh dari konflik yang sampai melibatkan pertumpahan darah. Kita bisa tidur tiap malam tanpa memikirkan apakah kita akan diserang, atau rumah kita akan dihancurkan malam ini, atau bahkan nyawa kita akan terenggut oleh musuh yang tak berprikemanusiaan.
Di atas semua itu, bersyukurlah karena kita masih diberi kemampuan bernapas dan hidup, udara dan air yang cukup, triliunan sel dalam tubuh kita yang masih bekerja sesuai perintah-Nya.
Bersyukurlah karena kita masih diberi kesempatan hidup hari ini, karena banyak manusia yang telah mati, sangat menginginkan untuk hidup.
Bersyukurlah!
Wajar, jika ayat ini disebut berulang kali di surah yang sama:
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS Ar-Rahmaan)
Salam kompasiana.