Mohon tunggu...
Eva Resti
Eva Resti Mohon Tunggu... _

Aku adalah puisi paling sunyi yang kadang menjadi puisi paling berisik. Aku ingin mengabadikan setiap moment dalam hidup menjadi puisi. Agar jika suatu saat aku tiada, aku masih tetap ada.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perihal Hujan dan Kamu

24 September 2025   07:31 Diperbarui: 24 September 2025   07:31 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tidak bisa membenci hujan; karena ada kenangan tentang kamu yang tak bisa kulupakan. Kenangan itu seperti sudah mengakar dalam ingatanku.

Musim hujan akan tiba, tepat dimana aku menemukanmu di persimpangan jalan. Kala itu sangat romantis. Ada daun yang jatuh di setapak dan aku menatapmu di tengah butiran hujan yang jatuh dan menyentuh kulitku serta kulitmu.

Tak apa jika kamu melupakannya, aku mengerti jika tujuanmu bukan aku maka kamu tak akan mengingatnya lagi. Sebaliknya jika tujuanmu adalah aku maka kamu akan tetap mengingatnya sama sepertiku sampai pada waktu kita kembali bertemu dan seatap.(Ini semoga paling sungguh)

---Evaresti
September 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun