Paket wisata yang ditawarkan pun beragam, mulai dari susur sungai dengan sampan, bird watching (pengamatan burung liar) di Pulau Burung tempat transitnya burung-burung migran dari China dan Siberia sebelum melanjutkan perjalanan ke Australia dan Selandia Baru, kegiatan herping (mencari, mengamati dan mendokumentasikan reptile maupun amfibi), wisata pohon cemara, dan mengenal hutan adat Desa Jaring Halus.
     Jurnalis yang menjadi wisatawan, sangat menikmati dan merasakan sensasi disaat melakukan penanaman pohon mangrove di kawasan serta menangkap/ memancing kepiting bersama dengan nelayan. Touring wisata mangrove ini memberi kesan dan kenangan tersendiri, sebagaimana testimoni dari beberapa jurnalis.
     Ketua KTH Mangrove Sejahtera Muhammad Aliandi Syahputra menjelaskan, bahwa kedepannya diharapkan kawasan SM. Karang Gading Langkat Timur Laut menjadi destinasi wisata baru di Sumatera Utara bagi wisatawan asing dan domestik, melengkapi destinasi yang sudah ada selama ini, seperti :  danau toba, bukit lawang dan tangkahan.
     "SM Karang Gading Langkat Timur Laut sangat kaya akan koleksi mangrove dan paling lengkap se-Indonesia, serta memiliki beberapa satwa endemik, seperti : Tuntong Laut, Belangkas, Bangau Bluwok, Bangau Tuntong dan Lutung. Tentunya ini jadi potensi," ujar Muhammad Aliandi Syahputra (Harian Analisa, Minggu 28/09/ 2025).
     Berbagai upaya akan terus dilakukan Balai Besar KSDA Sumatera Utara dalam merawat dan menata kawasan SM. Karang Gading Langkat Timur Laut menjadi lestari dan menberi manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Semua ini hanya akan jadi ilusi, bila tidak didukung oleh banyak pihak. Sejatinya bergerak bersama, menciptakan sinergitas adalah jawaban untuk merajut asa. Ayo ... mari wujudkan mimpi jadi kenyataan...!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI