Mohon tunggu...
Evansus Renandi Manalu
Evansus Renandi Manalu Mohon Tunggu... ASN

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature

Merawat SM. Karang Gading Langkat Timur Laut, Merajut Asa

16 Oktober 2025   20:27 Diperbarui: 16 Oktober 2025   20:27 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alexander Halim alias Akuang alias Lim Sia Cheng saat menjalani persidangan (foto : Balai Besar KSDA Sumatera Utara)

           Rusaknya ekosistem mangrove kawasan SM. Karang Gading  Langkat Timur Laut  membawa berbagai dampak negatif bagi lingkungan tak terkecuali bagi masyarakat sekitar kawasan. Menyadari dampak  dari kerusakan tersebut, perlu dilakukan upaya pemulihan. Pemulihan ekosistem mangrove merupakan upaya yang dilakukan untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem dan alam hayati yang telah rusak. Kegiatan ini adalah upaya jangka panjang dan berkelanjutan agar kawasan tersebut dapat kembali seperti semula atau menyerupai keadaan semula sebelum terdegradasi.

          Khusus untuk kawasan konservasi, kegiatan pemulihan ekosistem harus memperhatikan kaidah-kaidah konservasi sesuai peraturan perundang-undangan. Berbagai strategi dan kegiatan pemulihan ekosistem di kawasan konservasi menjadi bagian integral dari upaya restorasi hutan dan bentang lahan, yakni sebuah proses berkelanjutan untuk mengembalikan fungsi ekologis kawasan konservasi dan sekaligus dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar hutan sebagai upaya pelibatan masyarakat dalam tata kelola hutan.

        Dalam rangka pemulihan ekosistem di SM Karang Gading dan Langkat Timur Laut, Balai Besar KSDA Sumatera Utara  melakukan kegiatan penanaman dengan pola kemitraan konservasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.48/Menhut-II/2014 tentang Tata Cara Pemulihan Ekosistem Pada Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam serta Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem Nomor: P6/KSDAE/SET/Kum.1/6/2018 tentang Petunjuk Teknis Kemitraan Konservasi Pada Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.

          Penanaman untuk pemulihan ekosistem dengan pola kemitraan konservasi di SM. Karang Gading dan Langkat Timur Laut dilakukan secara kolaboratif bersama dengan masyarakat yang berada di dalam maupun di sekitar kawasan, dimana pada tahun 2024 sudah dilakukan penanaman seluas 100 ha, dan pada tahun 2025 akan dilakukan penanaman seluas 300 Ha. Target sampai dengan tahun 2028 direncanakan kegiatan penanaman terealisasi di lahan seluas 1.100 ha (2025. BBKSDA Sumut Targetkan Pulihkan 300 Ha Kawasan SM. KGLTL, Harian Analisa, Minggu 28/09/2025).

          Adapun bibit yang ditanam terdiri dari jenis Bakau Merah (Rhizophora apiculata), Bakau Bangka (Rhizophora mucronata Lam), Mata Buaya (Bruguiera hainesii), Api-api (Avicenia sp), Berembang (Sonneratia sp), Bira-bira dan beberapa jenis bakau lainnya.

          Pemulihan Ekosistem dengan pola kemitraan konservasi menjadi suatu kombinasi antara pemulihan kawasan hutan konservasi dengan pemberian ruang kelola bagi masyarakat yang sudah berada di dalam kawasan hutan. Ketergantungan masyarakat terhadap kawasan hutan secara bertahap nantinya akan dikurangi. Pola ini menjadi win win solution bagi pengelola kawasan hutan dan masyarakat yang sudah berada di dalam kawasan hutan.

Destinasi wisata

Jurnalis berbagai media menikmati sensasi wisata mangrove dengan menanam pohon di SM. Karang Gading Langkat Timur Laut (foto : BBKSDA Sumut)
Jurnalis berbagai media menikmati sensasi wisata mangrove dengan menanam pohon di SM. Karang Gading Langkat Timur Laut (foto : BBKSDA Sumut)

        SM. Karang Gading Langkat Timur Laut terus berbenah. Penegakkan hukum tetap menjadi langkah prioritas untuk pemulihan legalitas status dan pengelolaan kawasan.  Seiring dengan itu, pemulihan ekosistem juga menjadi  upaya krusial dalam merestorasi keseimbangan ekosistem alam yang telah rusak. Tidak cukup sampai disitu, terkini kawasan konservasi yang menyimpan berbagai potensi keindahan alam yang sangat luar biasa ini, mulai mengepakkan sayap dengan mengembangkan kegiatan wisata mangrove.

        Adalah Kelompok Tani Hutan (KTH) Mangrove Sejahtera, yang berada di Desa Tanjung Ibus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, sebagai binaan dan mitra Balai Besar KSDA Sumatera Utara dalam program pemberdayaan masyarakat dengan mengembangkan kegiatan Ekowisata Mangrove Kawasan SM. Karang Gading Langkat Timur Laut, yang menjadi pionir dalam merintis jelajah wisata mangrove.

        Konsep ekowisata mangrove ini memadukan antara wisata dengan pelestarian lingkungan, sehingga masyarakat dapat sejahtera tanpa harus merusak hutan mangrove. Selain itu, ekowisata mangrove juga mengkolaborasikan antara rekreasi, edukasi dan budaya.

         Giat wisata mangrove yang baru diluncurkan pada bulan Desember 2024 lalu, mulai menggeliat dengan adanya kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Seperti baru-baru ini, Senin (22/09/2025),  sejumlah jurnalis dari berbagai media cetak, elektronik dan media on-line merasakan sensasi wisata mangrove  di SM. Karang Gading Langkat Timur Laut. Sebelumnya juga, di bulan Desember 2024, sejumlah wisatawan mancanegara telah menjajal wisata mangrove di kawasan yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun