Tangismu tak seperti biasa, keras menjangkau rumah tetangga
Tak biasanya suara itu terdengar, apalagi sampai jauh terdengar
Seolah kau merasakan kesakitan yang amat, ekspresikan tanpa sekat
Hanya pelukan hangat yang sanggup redakan kekacauan itu
Sayangnya, tak kutemukan siapapun menolongku
Terus menggendong sejak pagi sampai siang, parahnya berlanjut hingga malam
Tak ada yang mau menggantikanku, meski sebentar, kecuali sesaat waktu salat saja
Orang-orang sibuk dengan dirinya sendiri, tak peduli apalagi tak diminta
Lelah lengan ini menopang, menggendong, memangku bayi yang hanya tahu bahasa tangisan
Tak ada cara lain, selain membawanya turut serta ke sana kemari
Lama-lama aku lelah bestie, tapi mau gimana lagi