Mohon tunggu...
Esti Maryanti Ipaenim
Esti Maryanti Ipaenim Mohon Tunggu... Jurnalis - Broadcaster, seorang ibu bekerja yang suka baca, nulis dan ngonten

Menulis gaya hidup dan humaniora dengan topik favorit; buku, literasi, seputar neurosains dan pelatihan kognitif, serta parenting.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Dari Koran, Aku Akhirnya Memeluk Perubahan

6 Desember 2019   19:17 Diperbarui: 6 Desember 2019   21:46 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Kompas.id

Pria itu langsung mencolokkan HP nya. Lalu duduk di kursi yang ada di samping kabel colokan dan mengutak-ngatik hpnya itu.

"Kehabisan baterai ya, Mas?" tanyaku

"Iya, padahal ada berita penting tadi yang sedang saya baca"

"Berita dari keluarga?"

"Bukan, berita di Kompas"

"Oh, gak baca di koran aja Mas? Ini masih ada Kompas nya" tawarku

Orang itu mendelik, lalu tersenyum dengan hanya menaikkan satu bibirnya

"Gak usah pak, udah ada yang online"

Aku lalu meneruskan membereskan sisa koran hari itu. Kutatap harian Kompas yang masih tertinggal beberapa eksemplar. Tak mengapa, besok juga akan ada yang datang untuk membeli koran bekasnya. Ini rezeki mereka, batinku

Lima belas menit kemudian, pria itu akhirnya mengangkat kepalanya dari layar HP dan mencabut colokan charger-nya dari port, menghampiriku dan menyerahkan selembar dua puluh ribu rupiah. .

"Terima kasih untuk colokannya pak" kata pria itu sambil melambai dan pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun