3. Kepentingan tata internasional: kepentingan untuk mewujudkan atau mempertahankan sistem politik dan ekonomi internasional yang menguntungkan bagi negaranya;
4. Kepentingan ideologi: kepetingan untuk mempertahankan atau melindungi ideologi negaranya dari ancaman ideologi negara lain
HUBUNGAN INTERNASIONAL DALAM ERA GLOBALISASI
Menurut Jan Aart Scholte (2005:54-59), globalisasi dapat dimaknai sebagai :
- Internasionalisasi: meningkatnya intensitas interaksi lintas batas dan saling ketergantungan antar negara;
- Liberalisasi: proses untuk memindahkan larangan-larangan yang dibuat oleh negara dalam rangka membentuk ekonomi dunia yang lebih terintegrasi;
- Universalisasi: menyebarnya berbagai macam obyek dan pengalaman dari masyarakat di seluruh dunia; dan
- Westernisasi: proses peniruan budaya Barat atau bahkan proses memaksakan sistem budaya, sistem politik dan sistem ekonomi negara-negara Barat dalam panggung dunia.
Karakteristik Dasar Konsep Globalisasi
Meluasnya hubungan sosial (stretched social relations) : adanya saling keterhubungan antara jaringan sosial-budaya, ekonomi dan politik di masyarakat yang melintasi batas negara bangsa;
Meningkatnya intensitas komunikasi (intensification of communication flows): berkaitan dengan makin meningkatnya intensitas hubungan antar aktor dengan munculnya perkembangan ilmu dan teknologi;
Meningkatnya interpenetrasi (increasing interpenetration): interpenetrasi yang terjadi hampir di segala bidang mengakibatkan budaya dan masyarakat yang berada di wilayah berbeda akan saling berhadapan pada level lokal dan internasional;
Munculnya infrastruktur global (global infrastructure): pengaturan institusional yang bersifat formal dan informal yang diperlukan agar jaringan global bekerja.
DiplomasiInternasional
(R. P. Barston, 2013:1)
Diplomasi berkenaan dengan manajemen hubungan antara negara dan negara lainnya ataupun aktor lainnya.