Mohon tunggu...
Said Mustafa Husin
Said Mustafa Husin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ketika PWI Riau Menyusuri Pesona Danau Zamrud

29 Desember 2021   20:27 Diperbarui: 2 Januari 2022   12:13 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Zamrud (Foto Dok Pemkab Siak)

Perjalanan di jalur sempit ini tak lama. Sekira sepuluh menit, iring-iringan sampan mulai memasuki hamparan Danau Zamrud. Inilah momen yang indah, belasan sampan tampak bergerak seakan mengiris permukaan danau berwarna kehitaman

Lanskap Danau Zamrud memang sangat eksotis. Hamparan danau dikelilingi tumbuhan pudak dan berbagai jenis pandan serta tanaman air lainnya. Di daratan, di belakang rimbunan tanaman air , terhampar hutan alam dengan pohon-pohon menjulang tinggi.

Perpaduan hutan yang hijau, rimbunan tanaman air dan hamparan danau yang hitam semakin menambah pesona Danau Zamrud. Tambah lagi saat tim ekspedisi berada di Danau Zamrud, cahaya matahari menyinari permukaan danau, belasan sampan bermesin seakan berlayar diatas kemilau hamparan Zamrud

Danau Zamrud adalah genangan yang berasal dari persimpangan Sungai Siak dan Semenanjung Kampar. Danau dengan kedalaman yang bervariasi 7 sampai 20 meter ini terdiri dari Danau Bawah dan Danau Pulau Besar

Rimbunan tanaman air (Foto Dok Dika/PWI Dumai)
Rimbunan tanaman air (Foto Dok Dika/PWI Dumai)

Mengutip data Wikipedia, Danau Bawah memiliki luas 360 hektar dan Danau Pulau Besar 2.416 hektar. Danau Bawah menjadi habitat ikan Toman (channa micropeltes) yaitu ikan buas yang masuk suku channidae.

Selain ikan Toman, kawasan Danau Bawah juga menjadi habitat ikan Tapah (wallago attu) yang masuk marga ikan berkumis (silundae). Ikan Toman dan ikan Tapah sudah menjadi ikon Danau Zamrud

Saat makan siang di pondok kelompok tani nelayan di pinggir Danau Pulau Besar, peserta ekspedisi menunggu ikan Toman dan ikan Tapah Bakar. Pasalnya Ketua PWI Riau Zulmansyah Sekedang berjanji akan membeli ikan Toman atau ikan Tapah kalau ada nelayan yang datang. Sayangnya, sampai nasi bungkus habis tidak ada nelayan yang datang.

Nelayan Danau Zamrud memang sering memanfaatkan pondok yang dibangun Pemkab Siak ini sebagai tempat istirahat dan pertemuan lainnya. Untuk menjangkau pondok ini, nelayan dari Danau Bawah harus melewati Sungai Rasau dengan waktu tempuh hampir satu jam menggunakan sampan bermesin

Karena itu pengunjung yang datang dari jalur Sungai Rawa yang waktu tempuhnya relatif lama, jarang mengunjungi kedua danau ini pada hari yang sama. Hanya pengunjung yang datang dari dermaga Sungai Panjang yang punya banyak waktu untuk menyusuri kedua danau ini

Danau Pulau Besar dengan luas 2.416 hektar, kondisinya berbeda dengan Danau Bawah yang tenang, Danau Pulau Besar sering menimbulkan gelombang tinggi ketika permukaan danau ditiup angin kencang. Itulah sebabnya masing-masing peserta ekspedisi dibekali dengan pelampung pengaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun