Jawa Timur merupakan provinsi yang memiliki beragam aneka budaya, salah satu budaya yang masih ada dan berkembang saat ini adalah kesenian jaranan. Pada perkembangannya, tari jaranan ini masih tetap hidup dan dilestarikan di beberapa daerah di Jawa Timur. Beberapa diantaranya adalah Kediri dan Bojonegoro, hal ini terbukti oleh jumlah kelompok jaranan yang semakin bertambah banyak dan keberadaan jaranan ini juga menarik minat masyarakat untuk ikut serta dalam kelompok jaranan hingga ikut menjadi penari jaranan. Kali ini saya akan mengajak anda untuk menyimak sejarah dan perkembangan kesenian jaranan di Jawa Timur
Kesenian jaranan memiliki banyak versi tentang sejarahnya, salah satu yang berkembang di masyarakat adalah tentang pernikahan Dewi Sanggalangit dengan Klana Sewandana. Singkat cerita, pada saat pernikahan keduanya, diarak oleh prajurit Kerajaan Panjalu ke Wengker dengan menunggangi kuda serta pemusik yang memainkan alat musik yang terbuat dari besi dan bambu, untuk mengenang peristiwa itu, maka terciptalah seni jaranan yang menggunakan properti berupa jaran (kuda) buatan dari anyaman bambu dan dilengkapi dengan pecut serta diiringi musik gamelan yang dimana melambangkan prajurit pada saat arak arakan temanten.
Pada era ini, hajatan bagi masyarakat kota sering kali digelar di gedung, hotel, dengan dekorasi dan musik modern. Berbeda dengan masyarakat desa yang dimana hajatan biasanya digelar di rumah masing-masing. Meskipun digelar di rumah, hajatan di desa tak kalah meriah dibanding dengan hajatan di kota, tak jarang pula ada tanggapan atau panggung hiburan kesenian tradisional, salah satunya kesenian jaranan. Dilansir di https://radarbojonegoro.jawapos.com/weekend/711780103/eksistensi-seni-jaranan-dapat-berkah-musim-hajatan, seni jaranan merupakan salah satu kesenian khas Bojonegoro yang mendapat berkah di musim hajatan, bahkan dalam sehari grup seni jaranan bisa tampil di dua hingga delapan tempat. Suroso selaku ketua Kelompok Seni Bhirawa mengatakan bahwa acara kesenian jaranan masih menjadi hiburan di musim hajatan dan bahkan menjadi rangkaian rutin tradisi sedekah bumi.
Seperti yang kita ketahui bahwa tari jaranan merupakan kesenian yang sangat terkenal di Jawa Timur, serta beberapa daerah Jawa Timur kesenian ini tetap hidup dan dilestarikan. Lalu apa alasan kesenian ini tetap eksistensi? Ternyata alasan jaranan tetap eksistensi hingga saat ini adalah dengan adaptasi dan banyaknya inovasi yang diciptakan oleh kelompok pemain jaranan, mereka memasukkan unsur modern dalam kesenian tradisional ini, seperti menggunakan musik dangdut tetapi masih diiringi musik gamelan agar tidak meninggalkan hakikat asli jaranan, dan dengan adanya inovasi ini masyarakat semakin tertarik untuk menonton. Dalam hal ini, peran kita sebagai masyarakat juga sangat penting, tanpa dukungan dari masyarakat Indonesia maupun masyarakat setempat mungkin jaranan akan punah ditelan oleh zaman.Â
Pada era modern ini, masih terdapat beberapa masyarakat yang melestarikan kesenian daerah untuk mengingat sejarah dan asal usul seperti masyarakat Jawa Timur, kita harus bangga karena disaat banyak orang yang melupakan budaya di Indonesia terutama di daerahnya sendiri ternyata masih ada beberapa orang yang melestarikannya. Oleh karena itu, mari kita berupaya untuk terus melakukan pelestarian dan pengembangan budaya agar tetap hidup di tengah arus modernisasi. Dengan dukungan kita, jaranan akan terus berkembang dan menjadi kebanggaan budaya yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Daftar Pustaka:
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/12/14/jaranan-sejarah-dan-keunikannya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI