Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Strategic Air Command: Divisi Angkatan Udara Amerika Serikat yang Memainkan Peran Penting di Era Perang Dingin

3 Juni 2022   04:11 Diperbarui: 3 Juni 2022   05:02 1892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Submarine-Launched Ballistic Missiles UGM-133A Trident II | Sumber Gambar: defense.gov
Submarine-Launched Ballistic Missiles UGM-133A Trident II | Sumber Gambar: defense.gov

Selain itu, Angkatan Udara Amerika Serikat juga melakukan kerjasam dengan Angkatan Laut guna mengintegerasi submarine-launched ballistic missiles atau missile ballistic yang diluncurkan dari Kapal Selam yang juga merupakan bagian dari Nuclear Triad atau Segitiga Nuklir dengan Strategic Air Command. 

Beberapa submarine-launched ballistic missiles seperti Polaris dan Trident, sebelumnya berada penuh di bawah kendali Angkatan Laut Amerika Serikat. Namun sekarang Angkatan Udara Amerika Serikat dan Angkatan Laut Amerika Serikat bekerjasama guna mengendalikan Polaris dan Trident submarine-launched ballistic missiles di bawah kendali Strategic Air Command.

Personil Angkatan Udara Amerika Serikat yang bertugas di Strategic Air Command ketika latihan Red Alert Global shield | Sumber Gambar: naragetarchive
Personil Angkatan Udara Amerika Serikat yang bertugas di Strategic Air Command ketika latihan Red Alert Global shield | Sumber Gambar: naragetarchive

Latihan Red Alert dan siap siaga Strategic Air Command yang sekarang dikenal dengan sebutan "Global Shield" juga terus dilaksanakan secara rutin. Pada Tahun 1975 kekuatan Strategic Air Command mencakup beberapa unit armada Bomber Strategis B-52 Stratofortress dan F-111 Aardvark dan juga beberapa unit missile ballistic antarbenua atau Intercontinental Ballistic Missile seperti Minuteman dan Titan. 

Sedangkan beberapa pesawat bomber strategis sudah mulai dipensiunkan, seperti Boeing B-47 Stratojet yang sudah mulai dipensiunkan pada tahun 1969 dan Convair B-58 Hustler yang juga sudah mulai dipensiunkan pada tahun 1970.

Pesawat Bomber Strategis Rockwell B-1 Lancer | Sumber Gambar: stratcom.mil 
Pesawat Bomber Strategis Rockwell B-1 Lancer | Sumber Gambar: stratcom.mil 

Pada tahun 1974, Strategic Air Command kembali mendapatkan pesawat bomber strategis terbaru. Pesawat Bomber Strategis yang terbaru kali ini bernama Rockwell B-1 Lancer yang juga dilengkapi dengan kecepatan supersonic yang memungkinkannya untuk menjangkau hampir seluruh penjuru dunia dalam waktu yang cukup singkat.

Proyek B-1 Lancer ini memang digagas guna mengganti pesawat bomber strategis Convair B-58 Hustler yang sudah obsolete. Pesawat Bomber Strategis Rockwell B-1 Lancer mampu terbang mencapai kecepatan 2,2 Mach lebih atau dua kali kecepatan suara dan juga dilengkapi dengan sistem persenjataan yang lebih canggih dibanding B-58 Hustler.

Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld setelah melakukan Penerbangan uji coba pada Pesawat B-1 Lancer | Sumber Gambar: defense.gov
Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld setelah melakukan Penerbangan uji coba pada Pesawat B-1 Lancer | Sumber Gambar: defense.gov

Melihat kemampuan dan teknologi yang dimiliki oleh Pesawat B-1 Lancer, membuat pemerintahan Presiden Gerald Ford, pengganti Presiden Richard Nixon, semakin menekan Senate dan Kongress untuk mengeluarkan anggaran guna proyek pembuatan pesawat B-1 Lancer yang mampu memberi kekuatan pesawat bomber strategis yang paling unggul di seluruh dunia pada saat itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun