Mohon tunggu...
Erwin Jajang Manarna
Erwin Jajang Manarna Mohon Tunggu... Mitra Pengemudi Online dan Instruktur Mitra Pengemudi - Mitra Pengemudi Yang Menulis

Indahnya berbagi cerita sebuah catatan dari jalanan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi Sabar dengan Kesadaran Berlalulintas

5 Februari 2023   10:00 Diperbarui: 5 Februari 2023   10:06 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pagi hari menjelang siang,ketika hangatnya mentari mulai pudar, berganti sinar matahari yang berkilau. Cahayanya yang terang,menerobos masuk melewati kaca depan hingga kedalam kabin kendaraan.

Beruntung pandangan saya tetap aman tidak terganggu dengan silaunya sinar itu, karena hanya menyorot  permukaan dasbor depan dan hanya mengenai sebagian badan.

Dari kejauhan nampak dua orang berdiri ditepi jalan,saya menduga mereka mungkin merasa ragu,takut dan kesulitan hendak menyebrang jalan.

Ketika jarak sudah semakin dekat,saya putuskan untuk memperlambat laju kendaraan dan berhenti ditempat berdirinya kedua orang itu.Sekedar memberi mereka kesempatan untuk lewat menyebrang jalan.

Dugaan saya ternyata benar,mereka mulai melintas didepan saya dan terlihat menganggukkan kepala, mungkin sebagai tanda ucapan terima kasih diberi jalan untuk menyebrang.

"Sabar banget si Abang!" komentar Ibu penumpang dari kursi belakang.Mendengar itu,saya jadi ge-er alias gede rasa,padahal cuma berhenti memberi jalan tapi malah dapat predikat sabar.

Rupanya penumpang saya merasa senang dan  tindakan yang saya lakukan.Menurutnya,sikap itu masuk kategori sedekah amal yang bila dilakukan pasti akan menerima ganjaran.

"Tuhan akan memudahkan jalan bagi seseorang yang membantu dan mempermudah urusan orang lain"Ibu penumpang menambahkan.

Terus terang,saya merasa bukan tipe orang yang sabar seperti yang penumpang katakan.Saat berkendara, saya hanya berusaha mengikuti aturan yang ada.Bukankah ada aturan untuk memprioritaskan pejalan kaki dan pesepeda?

Semua orang tentu setuju,berkendara bukan hanya mengandalkan keahlian, keterampilan dan memiliki mental jalanan tapi juga sangat membutuhkan kesadaran dan kesabaran.

Sabar sudah jadi hal klise yang dibicarakan dalam kehidupan sehari hari ,tidak heran jika saya sering mendengar ungkapan banyak orang,seperti ;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun