Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Halaman Istana Muda

17 Februari 2024   14:20 Diperbarui: 17 Februari 2024   14:29 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suatu hari di halaman istana muda
Rakyat pendukung menyambut hari kemenangan
Musuh-musuh tuntas dikalahkan
Segala hidangan tersaji sebagaimana yang dijanjikan
Pesta pora diadakan diiringi nyanyian dan tarian

Di pendopo istana kuno seorang raja duduk di kursi goyang
Sembari nonton pertunjukan wayang
Cerita tentang kelahiran
Seorang pangeran yang akan menggantikan

Di dalam istana muda
Para petinggi partai dan pejabat tertawa
Di halaman istana muda pula
Rakyat bersuka cita

Di pendopo istana kuno sang raja tertidur
Cerita wayang dirasa ngawur
Lalu pergi ke sudut gerbang
Memandang rakyat yang sedang senang

Istana muda itu kediaman Republik
Di pendopo itu ruang sebuah kerajaan
Di istana muda itu kumpulan orang-orang yang beruntung
Di pendopo itu para turunan bangsawan

Tapi sekarang istana muda itu sudah mirip sebuah kerajaan
Sementara di pendopo kerajaan asli dan tua malah mirip ruang perpustakaan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun