Cinta bukan serpihan jiwa semata
Datang dan pergi  cuma sekejap hanya untuk menjumpai raga
Saling menikmati kemudian tanpa sesal, dan salah
Dibuai nafsu hewani  bergumul basah
Berlumur
Mencakar
Meronta
Mencabik-cabik akar tanpa rasa
Kertas-kertas kemudian dilempar ke ujung kelam
Benih-benih meradang menyimpan dendam
Tapi justru mereka  tertawa senang
Di balik kepedihan yang kelak bakal datang
Padahal cinta itu untuk dimengerti
Merangkul jiwa-jiwa dalam pelukan insani
Yang ditopang sendi-sendi hasrat bertulang ilahi
Kelak terjelma dalam pernikahan yang suci
Wahai jiwa-jiwa penuh cinta
Tidak dara maupun perjaka
Janganlah coba-coba
Menuai gejolak birahi atas nama cinta
Karena rasa cinta bukan sekadar untuk saling mencicipii raga  yang menepis  nila-nilaii harga diri  yang  suci dan hakiki