Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki Pilihanmu

28 September 2022   18:59 Diperbarui: 28 September 2022   19:03 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

air mata ini masih menggenang di pelupuk mata merekam pilu suatu peristiwa lalu yang menusuk hati dan tiada lagi penawar yang bisa mengobati hingga sekarang

tentang cinta, dan orang ketiga

aku wanita bersahaja bersimpuh di hadapanmu dengan setulus hati merajut benang-benang asmara yang kuharapkan kelak akan bersanding di sisimu di altar pelaminan

Kau yang menjanjikan itu

Kau bisikkan pula kata lirih, dan lembut, kelak akan lahir dari rahimku anak-anak kita, anak-anak yang tumbuh di selimuti kasih antara kita berdua

aku terbuai merasakan semua itu nyata, dan kemudian aku rela kautanam benih sebagai bukti kesungguhanmu

benih itu lalu  berkembang, dan aku nantikan dengan pasti janjimu itu

tapi tak jua datang

sampai benih ini sanggup memanggil-manggil namamu di dunia ini sepanjang waktu

tapi kau tidak akan pernah mendengar, dan mau mendengarkan

karena kau lari sebagai lelaki bersama orang ketiga itu

orang ketiga itu lelaki pilihanmu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun