air mata ini masih menggenang di pelupuk mata merekam pilu suatu peristiwa lalu yang menusuk hati dan tiada lagi penawar yang bisa mengobati hingga sekarang
tentang cinta, dan orang ketiga
aku wanita bersahaja bersimpuh di hadapanmu dengan setulus hati merajut benang-benang asmara yang kuharapkan kelak akan bersanding di sisimu di altar pelaminan
Kau yang menjanjikan itu
Kau bisikkan pula kata lirih, dan lembut, kelak akan lahir dari rahimku anak-anak kita, anak-anak yang tumbuh di selimuti kasih antara kita berdua
aku terbuai merasakan semua itu nyata, dan kemudian aku rela kautanam benih sebagai bukti kesungguhanmu
benih itu lalu  berkembang, dan aku nantikan dengan pasti janjimu itu
tapi tak jua datang
sampai benih ini sanggup memanggil-manggil namamu di dunia ini sepanjang waktu
tapi kau tidak akan pernah mendengar, dan mau mendengarkan
karena kau lari sebagai lelaki bersama orang ketiga itu
orang ketiga itu lelaki pilihanmu