Mereka menceritakan dengan kesedihan yang mendalam. Si Kun dan kedua rekannyanya mendengar penuturan saudaranya betina seperti berduka, dan mereka lalu mengucapkan lewat suaranya lirih,"selamat jalan sahabatku."
***
Suasana jadi hening kemudian, sementara senja mulai datang. Si Kun masih sedih. Kedua temannya kelaparan. Seperti tahu apa yang dialami si Kun, dan kedua rekannya itu maka Jalan keluar segera dilakukan. Â Dua kerbau ini merelakan pula akhirnya untuk dipatuk-patuk si Kuntul, dan rekannya.
Tapi sebelum dipatuk-patuk, kedua kerbau ini bilang pada si Kun, dan kedua rekannya.
"Kalau kami tertidur, patuk saja mata kami biar segera bangun supaya tidak bernasib seperti saudariku, yang disantap buaya darat itu eh buaya rawa."