Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Setelah Jauh Aku Berjalan

10 September 2022   18:44 Diperbarui: 12 September 2022   15:11 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disepanjang jalan itu terhampar impian yang tersimpan di benakmu. Terkunci rapat di sana. Bening matamu ketika itu menunjukkan kesungguhan.  Aku yakin itu. Maka aku sibak perlahan semua tirai yang menghalangi.

Untuk bahagiamu.

Kaumengetahui aku tertatih berjalan di titian yang kadang tersuruk. Jatuh.  Lalu bangkit cepat ketika matamu menusuk kesadaranku. Bukan oleh kedua tanganmu.  Aku lelaki takingin membiarkan halus telapakmu terbebani .

Tetap halus agar lelahku hilang segera oleh belaian jemari lembutmu.

Kini aku mampu berjalan. Jauh, jauh sekali. Seperti yang kauimpikan dulu. Namun aku takbisa lagi menoleh ke belakang untuk mewujudkan impianmu itu.

Impianmu telah terkubur bersama jasadmu. Direngut takdir yang takkuasa aku cegah. Sekarang aku hanya ingin berjalan bersama impianmu itu.  Izinkan aku melakukannya untukmu. Izinkan aku untuk melakukannya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun