Mohon tunggu...
Erusnadi
Erusnadi Mohon Tunggu... Freelancer - Time Wait For No One

"Sepanjang sungai/kali masih coklat atau hitam warnanya maka selama itu pula eksistensi pungli, korupsi dan manipulasi tetap bergairah "

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senyum Kurir JNE di Gerimis Senja

16 Desember 2020   23:39 Diperbarui: 17 Desember 2020   00:25 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kurir itu tertawa sejenak. Barangkali paham maksudnya, sebab dari nomor rumah di muka gang buntu yang nomor 11 tiba-tiba menjadi nomor 28. Dia pun kemudian menyerahkan paket itu yang selanjutnya di foto.  Usai itu saya setengah  mengajak, memintanya untuk mampir sebentar.

"Mampir dulu sini, mas. Kita ngupi. Ada kue rangi!"

Mendengar kue rangi, ia menimpali ringan sembari membuka mulutnya lebar-lebar. 

"Gini hari masih ada kue itu,pak?"

"Ini buktinya!Balas saya menunjukkan. Kurir itupun tertawa melihat itu, dan hanya berterima kasih saja ketika saya minta untuk mencicipi. Ia pun kemudian pergi melanjutkan tugasnya di tengah rinai hujan di senja itu. Senyum, dan tawa kurir itu terasa tulus, kendati barangkali masih banyak paket yang mesti ia antarkan. Kiriman kaos dari Jogya itu pun saya terima dengan baik, dan tepat waktu.

Bathin saya, "kue rangi punya efek yang membahagiakan rupanya buat kami. Sederhana, dan bersahaja."

#jne #jne30tahun #connectinghappiness #30tahunbahagiabersama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun