Mohon tunggu...
Erni Wardhani
Erni Wardhani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis konten kreator (Youtube, Tiktok), EO

Guru SMKN I Cianjur, Tiktok, Youtube, Facebook: Erni Wardhani Instagram: Erni Berkata dan Erni Wardhani. Selain itu, saya adalah seorang EO, Koordinator diklat kepala perpustakaan se-Indonesia, sekretaris bidang pendidikan Jabar Bergerak Provinsi, Pengurus Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat, Pengurus Komunitas Pegiat Literasi Jawa Barat, Pengurus IGI kabupaten Cianjur, sekretaris Forum Kabupaten Cianjur Sehat, Founder Indonesia Berbagi, Tim pengembang Pendidikan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat, Humas KPAID Kabupaten Cianjur.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bibury Village (Bagian 6)

14 Januari 2017   20:02 Diperbarui: 14 Januari 2017   20:05 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Aku menatap serius ke arah layar, supaya terlihat fokus.
Akhirnya aku diselamatkan oleh film yang mulai diputar.
Aksi Dwayne sangat prima. Sesekali aku tertawa melihat penampilan kocaknya, memerankan seseorang yang semasa masih di SMA selalu dibully, sekarang menjadi agen rahasia yang mematikan.
Sedang asyik-asyiknya nonton, celularku bergetar, sengaja tak kumatikan. Ternyata dari Adrian yang menanyakan keberadaanku
.
“Aku di Cameo, Adrian...film baru setengah putar”. Aku membalas sms Adrian.

Tak ada lagi balasan dari Adrian. Akupun asyik nonton kembali.

“You wanna some?” Tom menawariku makanan.

“Aku beli juga, Tom..”

“Kau tinggal di mana, Angie...”

“Newington...”Sahutku sambil menatap pria berbadan atletis itu.


“Nice...Kalau berkenan, boleh kau bermain ke tempatku”. Kata Tom sambil memberikan kartu nama.

“Thank you, Tom...”. Aku menerima kartu nama itu dan langsung memasukkannya ke dalam tas kecilku.

Tom tersenyum. Kami berdua kembali fokus ke layar. Filmnya lumayan menghibur, sehingga waktu pun tak terasa berlalu demikian tanpa terasa. Betul-betul aku tidak salah memilih film.
Dengan hati yang lumayan puas, aku beranjak dari tempat dudukku, begitu pun Tom. Dia tampak tertarik kepadaku, terlihat dari sikapnya yang selalu memperhatikan. Dia membimbingku untuk ke luar dari gedung ini.

“Aku harap kamu berkenan menghubungi, sewaktu-waktu kalau sempat, Angie...”. Sahutnya.

Dia tetap memanggilku Angie....panggilan yang sama dengan yang selalu dilontarkan oleh kedua orangtuaku dulu.
Aku hanya mengangguk kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun