Mohon tunggu...
Ernita Silaban
Ernita Silaban Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Bibelvrouw HKBP

Ernita Silaban STB HKBP Kumpulan Tulisan motivasi dan Renungan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Aku Harus Memilih

6 Maret 2021   17:46 Diperbarui: 6 Maret 2021   17:48 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada sebuah lagu rohani Sekolah Minggu liriknya berkata demikian:

Di dalam dunia ada dua jalan lebar dan sempit, mana kau pilih. Yang lebar api jiwamu mati, Tapi yang sempit jiwa berseri. Cari apa di dalam dunia sekarang? Jalan yang lebar kah atau yang sempit? Yang lebar api dan kita mati, yang sempit berseri kita hidup. Setiap orang pasti memiliki cita-cita untuk masa depan dan itu adalah sesuatu yang wajib untuk menyemangati seseorang menjalani hidupnya. Hanya saja cita-cita orang itu bisa berbeda-beda dan itu wajar terjadi karena sesuai dengan keinginan diri sendiri. Namun jika ditanya oleh seseorang apa pilihan kita untuk masa depan? Pertanyaan itu akan sering di pertanyakan kepada kita dan diminta untuk menentukan masa depan kita, karena itu jangan tunda-tunda waktu lagi, pilihlah hidup yang benar.

Benar bahwa kita berhak untuk memilih yang terbaik dalam kehidupan kita, memilih apa yang harus kita lakukan, sama selayak nya jika dirumah makan maka kita akan di perhadapkan dengan pilihan makanan yang bermacam-macam, otomatis kita memilih apa yang kita sukai untuk dimakan, namun tahukah kamu bahwa Tuhan, Sang Pemilik Hidup kita lebih mengetahui apa yang terbaik dalam proses perjalanan hidup kita, sekalipun kita berhak memilih namun Tuhan juga memberikan yang terbaik dalam hidup kita.

Dalam situasi yang penuh dengan tantangan hidup termasuk menghadapi pandemik covid-19 ini, kita diminta untuk tetap setia kepada Allah. Jangan sampai hanya karena berbagai penderitaan yang ada kemudian mengalihkan pilihan kita menjadi salah. Ingatlah bahwa iblis itu akan selalu mengganggu dan mengacaukan pikiran kita melalui tantangan hidup yang kita hadapi. Ia ingin agar perjalanan hidup kita beralih dari jalan yang sempit ke jalan yang lebar. Ketahuilah bahwa, lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Selamat menikmati proses kehidupan dan pilihan dalam hidup kita, percayalah Tuhan turut campur tangan dalam setiap proses kehidupan kita.

Semangat... Tuhan Yesus Memberkati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun