Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Makan, Nafsu, Menjadi Binatang, dan Puasa

18 Maret 2024   17:33 Diperbarui: 5 Mei 2024   21:19 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jelang berbuka puasa (Sumber gambar: detik.com)

Pergerakan halus, pasti, terselubung, dan akhirnya dicurigai sebagai silogisme. 

Betapa seseorang yang tidak menghendaki terjerumus kedalam kubangan halusinasi kehangatan, dan terpantul kembali, dimana hasrat membungkam pikiran sebagai substansi dari Rene Descartes menyelinap kedalam mimpi-mimpi yang pada ketajamannya berubah menjadi sejenis kegilaan, yang nyata.

Karena mimpi merupakan serangkaian jejak-jejak kegilaan yang tertunda. Sementara hasrat keingintahuan akan bergerak dalam kehidupan dunia aktual. 

Tanpa bualan, kita akan menertawai suatu silogisme sederhana dengan karikatur di ruang kosong. “Manusia pasti fana, si alim adalah manusia, maka si alim pasti fana.” Sejak itulah, pergerakan tubuh dan pikiran ala Descartes yang terpisah.

Sedangkan, logika hasrat melampaui keinginan-keinginan lain yang tidak diundang dalam pengetahuan reflektif. 

Karena itu, hasrat dan nafsu begitu menakjubkan. Ada kemungkinan bakal menertawakan para ahli logika formal melebihi sang komedian. Di sepanjang masa, pengetahuan menyerupai tatanan kehidupan.

Dengan demikian, kegairahan yang terdesak dalam diskursus dan tidak pernah bersekutu dengan halusinasi, karena halusinasi sendiri tidak dapat dipastikan terang dan gelapnya sebuah obyek. 

Tidak terdapat juga dalam diri seseorang yang berpengetahuan dangkal, luas dan dalam, ketidakwarasan seseorang, selain ciri-ciri khas logika yang pasti, seperti keajaiban Matematika. Di situlah, kegairahan untuk mencari tahu dipertaruhkan membias sekaligus menyerap kembali kebenaran ilmiah. 

Kesadaran (pikiran) sebagaimana juga hasrat untuk pengetahuan menggeser pikiran murni melalui tubuh. 

Ketika pikiran kita terserap dalam konsep yang utuh melalui interpretasi birahi secara terus menerus diperbarui, semakin birahi yang bergelora melalui tubuh. 

Melalui jurang yang dalam pengetahuan kepada sebuah hasrat yang tidak terkontrol, oleh sebagian orang mengutuk keras dan berganda maupun disanjung dan dihormati oleh pemujanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun