Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sekilas Pasca Manusia dan Si Bijak

12 Desember 2022   09:05 Diperbarui: 29 Juli 2023   20:30 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi era pasca-manusia (Sumber gambar: generalist.com)

Sepintas, catatan saya hari ini, seakan-akan kita masih berada dalam pasca pandemi. Sebetulnya, tidak juga seratus persen menggambarkan pasca pandemi. 

Tetapi, sekadar mengingatkan kembali masa-masa getir sekaligus ada segudang hikmah di balik peristiwa kritis.

Saya mencoba mulai dari permainan. Bagaimana permainan ini diungkap dan berlaku? 

Kita mengetahui bahwa beberapa pembicaraan tentang kebijakan institusional melalui pemberlakuan protokol kesehatan bagi setiap orang dalam wilayah pandemi.

Hal yang membuat sebagian pihak tidak mengerti pada pihak lain sebagai penyokong dan pemain, yaitu menyangkut larangan pada tindakan dari yang pihak satu sekaligus pelanggaran pada tindakan yang lain. 

Peraturan umum berlaku melalui interaksi bagi siapa saja.

Sekilas Pasca Manusia

Slavoj Zizek dan Elon Musk nampaknya sudah beralih tema dari pasca pandemi ke tema pasca-manusia. Keluar dari pandemi ke pasca-manusia itulah mimpi Zizek. Dunia menuju arah lain dengan apa yang disebut era Neuralink ala Elon Musk. 

Sebelumnya, masih berlaku satu ungkapan, dimana sosok wasit akan mengatur para peserta selama permainan berlangsung di era gaming. 

Usai Twitter diakuisisi, Elon Musk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan Twitter.

Meskipun sebelum dan sesudah keputusan Elon Musk untuk melakukan PHK di Twitter, tulisan tentang bos Tesla dan SpaceX itu tidak luput disorot oleh filsuf dan penulis kawakan. Slavoj Zizek, filsuf dan kritikus tenar menulis tentang suksesnya Elon Musk membuat Neuralink yang bisa ditanam dalam otak manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun