Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kuasa Disipliner dan Netralitas ASN

29 November 2022   08:05 Diperbarui: 21 Februari 2024   21:34 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi logo Dirgahayu Korpri ke-51, 29 November 2022 (Sumber gambar: momsmoney.id)

Semula dari prosedur penghukuman ke prosedur pendisiplinan (tiruan gagasan dari Foucault). Kesadaran tidak lebih kuat dari tubuh dalam mekanisme kuasa. Pemaksaan atau penyiksaan ternyata tidak menarik dan menimbulkan kesadaran individu.

Sementara, kuasa akan tumbuh dan menyebar melalui tubuh masyarakat, karena tubuh dianggap sebagai sasaran utama dari satu rezim pendisiplinan. Bentuk netralitas penyelenggara negara adalah prosedur pendisiplinan yang menempanya.

Pendisiplinan bukan berarti memiliki kemiripan dengan model pemenjaraan dan model pendisiplinan militer. Tubuh awalnya disiksa, dilucuti kebebasan, dihancurkan kehendak bebasnya melalui tubuh di bawah komando doktrinal.

Akhirnya, model pendisplinan tersebut tidak mampu tumbuh dengan prosedur pendisiplinan secara kasar dan begitu keras. 

Penaklukan individu diganti dengan pembinaan atas kesalahan dan penghargaan atas kinerja dengan dukungan pelatihan melalui tubuh agar menjadi terampil dan berintegritas tinggi.

Hak-hak prinsipil disalurkan dalam mekanisme pendisiplinan sehingga akan membuat individu tidak dapat dikontrol dari luar, melainkan pendisiplinan individu dikontrol oleh dirinya sendiri. Dari titik tolak inilah, penyelenggara-aparatur negara  tidak lagi menjadi kuasa disipliner selama keterampilan atau kompetensi dari setiap individu terpenuhi, yang terdisiplinkan untuk meningkatkan kinerja.


Sedangkan, latihan melalui tubuh dimanfaatkan sebagai sasaran dari prosedur pendisiplinan agar setiap individu terampil diiringi dengan mekanisme pemantauan atau pengawasan untuk menjaga netralitas.

Sepanjang belum terwujud birokrasi yang bersih, kompeten, dan melayani, dari situlah netralitas tidak lebih dari mitos. Sampai di sini, kuasa disipliner dengan dukungan birokrasi yang profesional dan produktif sebagai pembuka jalan bagi penciptaan jaringan-jaringan mekanisme kedisiplinan.

Kita melihat, kuasa disipliner bisa meningkatkan kapasitas pelayanan. Tubuh-tubuh individu yang disiplinkan melalui mesin birokrasi pemerintahan. Selain itu, penilaian kinerja pemerintahan melalui indikator kinerja dan capaian target kinerja program dan kegiatan.

Pada satu sisi, rezim kuasa tanpa relasi penyebaran prosedur kedisiplinan yang ditanamkan dalam indidividu melalui tubuh, individu-individu akan sulit ditaklukkan dan diatur.

Sisi lain, dia akan bekerja tidak teratur dan tidak terarah, karena individu tidak ada yang ingin dicapai dengan prosedur kedisiplinan kerja yang termuat dalam program dan kegiatan berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing dari jabatan struktural.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun