Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Metaverse: Setelah Dua Hal, Sesuaikah dengan Wujud Nyata?

22 Oktober 2022   21:55 Diperbarui: 22 Oktober 2022   22:04 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi permainana Metaverse (Sumber gambar : catchplay.com, 2018/04/14)

Sebagaimana warga global, seseorang akan mengajukan pertanyaan tentang adakah perbedaan antara dunia nyata dan dunia virtual? 

Jaringan tiga dimensi betul-betul menjadi sulit dibedakan dalam metaverse, yang mana dunia virtual dan mana dunia nyata, dimana keduanya membentuk 'mesin masa depan' yang bersentuhan dengan pengalaman manusia atau para pengguna. Seseorang bermain dengan mesin berarti menandai wujud dirinya sendiri melalui tubuh yang tertukar dengan tubuh yang baru.

Karena wujud kemunculannya banyak digemari, maka orang-orang akan mengarah pada jagat virtual, yang mengintimkan kita dengan dunia baru semakin nyata dalam kemiripan.

Cukup kita memilih untuk menceburkan diri seseorang terhadap salah satu dari 'realitas yang banyak atau bertambah' (AR), 'realitas virtual' (VR), dan kecerdasan artifisial (AI) menjadi struktur tanpa penundaan, tersembunyi, dan berbeda.  Penampilan tiga dimensi dalam metaverse hingga betul-betul tidak terpisah antara ilusi dan dunia nyata, yang virtual dan yang murni lahiriah. (matthewball.vc, 2020/01/13)

Struktur delay (penundaan) dihubungkan dengan sisi pengalaman metaverse seiring ketemporalan dalam kehadiran dunia tiruan. Ketidakhadiran intuisi sama arahnya dengan kematian penulis dan ketidakhadiran subyek, yang berada di luar realitas baru.

Apa yang dilakukan dengan Metaverse jika tidak ada  AR, VR, dan AI? Dimanakah gerangan Metaverse tanpa ketiga mesin masa depan tersebut? 

Mendahului pertanyaan, AR serupa dengan 'hasrat untuk menciptakan'. AR memiliki kemiripan antara anti-logos dan pengalaman dalam perbedaan. Perpaduan VR dan AI tidak lebih dari obyek pengetahuan yang tidak bisa direfleksikan seperti halnya fantasi dan imajinasi.

Perpaduan realitas virtual dan realitas yang banyak dalam metaverse tidak selamanya bisa mengungkapkan wilayah kenampakan lahiriah menjadi nyata atau sebaliknya, sehingga membuat sebagian yang lain hanya hal-hal yang tidak jelas dan pasti dari sesuatu yang bersifat kualitatif. 

Seperti perang nyata berkecamuk yang saling membunuh melalui virtual gaming atau di sebuah planet virtual yang menjadikan seseorang tidak nyata dan pasti secara lahiriah berada di ruang tersebut. Titik kemunculan permainan jagat virtual membuat kesenangan sekaligus menegangkan sejauh ia masih dianggap dunia asing.

Memang betul, seseorang atau perusahaan tidak hanya memainkan suatu sisi permainan jagat virtual, melainkan pembentukan mode wujud dan mode kehidupan, yang mengarah pada jaringan dunia yang baru. 

Satu pertanyaan untuk usia anak-anak di masa yang telah berlalu. Masih ingatkah permainan simulakra melalui permainan pokemon go? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun