Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kebebasan Akademik dan Mimpi atas Gelar yang Terberi

6 Oktober 2022   13:05 Diperbarui: 7 Oktober 2022   09:33 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Betapapun hal itu berat bagi pemberian gelar kehormatan akan mengalami perbaikan atasnya, diterima atau ditolak tetap hadir dihadapan kita.

Pembacaan sejarah yang tidak berat sebelah akan membuat seseorang lebih sering berusaha untuk mentransendensi keberakaran pengalaman dan pelacakan jejak kebebasan akademik dibandingkan sekedar obyek gelar kehormatan.

Ada pula pendekatan hukum yang ditempuh oleh aliansi kebebasan akademik dan dibicarakan oleh pihak pemerintah, selanjutkan ditanggapi balik oleh pihak ikatan alumni perguruan tinggi bersangkutan. Pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan hukum tentang gelar kehormatan.

Ketika mereka menghindari rujukan hukum mengenai gelar kehormatan, berarti tidak pernah melakukan apapun. 

Pendekatan hukum menghubungkan suatu episode peristiwa hukum dengan episode peristiwa sejarah gelar kehormatan saat eksistensi, metode, dan konsep berjejak melalui keakaran sejarahnya menjalar hingga urutan kronologis dan rincian peraturan dengan kemungkinan terjadi perbedaan sudut pandang.

Tetapi, kebebasan akademik tidak terpasung selama kita menemukan celah pemahaman tentang pemberian gelar kehormatan. 

Keakaran dalam ketidakterbatasan wujud kehormatan manusia muncul saat seseorang menampakkan hukum waktu sebagai batasan episode peristiwa hukum.

Keterbatasan episode pemberian gelar kehormatan menyisakan celah bagi segala sesuatu yang tidak dipikirkan akan dipikirkan. Misalnya, suatu celah peristiwa hukum mengenai akreditasi A perguruan tinggi dan penilaian atas jasa-jasa luar biasa dari seseorang yang akan menerima gelar kehormatan.

Saat keterbatasan episode pemberian gelar kehormatan muncul pada dirinya lantara tidak memenuhi syarat menurut hukum, maka logikanya selalu memiliki sesuatu yang selalu dipikirkan pada saat dia memulai berpikir.

Saat mengalami kemunduran menurut episode kesejarahan gelar kehormatan tidak pernah berhenti karena landasan pemikirannya selalu ada. 

Ketika mereka mengakhiri berpikir, maka yang ada selalu memiliki celah untuk berpikir kembali apa yang akan dipikirkan dari kesudahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun