Setelah lenyap dalam masa depan ilusi, ternyata citra sarjana dari oknum pejabat tidak sementereng saat runtuh atau rusaknya mental mereka sendiri.
Kepala mereka dipenuhi dengan perhitungan rasional tentang kemakmuran material, tetapi mentalnya diperbudak oleh tanda kepangkatan atau jabatan, berikatan dalam godaan uang.Â
Sehingga koruptor pun mempermalukan gelar sarjana yang disandangnya.Â
Setiap orang yang bergelar sarjana, di depan dan di belakang namanya menandakan status  yang dimilikinya.
Pandangannya maju kedepan, tetapi mentalnya menjadi tawanan masa sesaat atau jangka pendek.
Mereka digoda oleh uang, jabatan atau melalui jabatan dan kedudukan itu sendiri di tengah kehidupan materi.Â
Dunia idealnya tenggelam dalam kegemerlapan gaya konsumsi, titik dimana mereka terperangkap dalam kenikmatan yang memuncak.
Peristiwa kemunculan skandal korupsi yang didukung oleh data berdasarkan metode tertentu, yang bergerak dari satu kasus menuju kasus lain yang berlipatganda, menjamur, berdiam sejenak, dan berkambuh kembali.Â
Selama nafsu menggoda, selama itu pula seseorang atau lebih digoda oleh materi uang dengan jabatannya akan melemparkan dirinya dalam kekosongan yang tidak terkira.