Mohon tunggu...
Erisa putri
Erisa putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Erisa putri Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan IPS KKN-DR Kelompok 134

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Social Distancing, Perubahan Sosial Lewat Komunikasi Digital Menghadapi Wabah Covid-19

12 Agustus 2020   10:38 Diperbarui: 12 Agustus 2020   10:52 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bukankah ini sudah menjadi gaya hidup kita, termasuk orang Indonesia? Misalnya, kebiasaan bangun tidur langsung mencari gadgetnya meskipun sebatas cek pesan masuk, lihat status, dan lainnya.

Saat belum terjadi wabah pandemic Covid-19, kita seringkali disibukkan dengan aktivitas melalui komunikasi social yang di mana komunikasi dilakukan tindak harus kontak fisik atau tatap muka. Kala itu sempat menjadi kekhawatiran, terutama untuk generasi penerus, dalam lunturnya keakraban secara langsung karena masing-masing seperti memiliki dunianya sendiri.

Teknologi saat ini sudah berkembang demikian pesat sehingga kita bisa tetap saling terhubung tanpa harus secara fisik berada dalam ruangan yang sama.

Social Distancing untuk perangi Virus Corona

Mengacu instruksi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Virus corona sangat mudah menular melalui tetesan atau percikan kecil air yang dikeluarkan seseorang saat bersin ataupun batuk.

Maka social distancing atau pembatasab social, dalam Pedoman Penanganan Cepat medis dan Kesehatan Masyarkat COVID-19 di Indonesia, adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah. Hal ini ditunjukan pada semua orang di wilayah yang diduga terjangkit virus corona.

Pengurangan Interaksi social melalui social distancing guna pencegahan penyebaran virus corona yang lebih meluas ini dengan cara masyarakat pembetasan penggunaan fasilitas umum dan menjaga jarak interkasi. 

Masyarakat diminta untuk berdiam di rumah dengan melakukan belajar dari rumah bagi pelajar, bekerja dari rumah, dan tidak melakukan aktivitas ke tempat-tempat keramaian guna memutuskan mata rantai penyebaran yang kian bertambah.

Dengan demikian, diharapkan kita hendaknya tidak terlalu cemas dengan perubahan yang terjadi dalam social saat ini yang awalnya karena tntutan kondisi.

Interaksi kita memang terbatas pada jarak, namun tidak terbatas dalam berinteraksi meskipun ada kalanya lebih efektif jika dilakukan secara komunikasi langsung secara tatap muka dalam ruang (komunikasi interpersonal).

Sumber Berita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun