Aduh? Mengapa hujan mengguntur ini tiada mereda. Sepertinya, ia setia menemaniku berlindung dibalik kesedihan.
Tat kala ku terjerembab dihutan belantara sendirian, berkecamuk asa asa berselimut pasrah sudah tiada tertahan.
pada rumah ramah yang sekilas mewah, namun menyimpan duka lara dan sulit berkilah
Saat ini ku menyapa sepi dengan menepi dibalik bebatuan kokoh yang asri.
Setiap detik-detik waktu mulai lengang, seolah menambatkan hati ingin tenang.
Namun...
Tapi....
Akan tetapi...
Muram muram keraguan mulai menjelma jadi sosok ketakutan dengan elegi tak tertandingi.
Riang gembira seolah menjadi murung termenung.