Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Berdebar 2 Kali

1 September 2022   18:56 Diperbarui: 1 September 2022   19:03 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar by Pixabay | Sebuah lukisan perahu layar beserta pemandangan jembatan yang begitu indah. Kamis 01 September 2022

Saat ku mulai mempertajam pena untuk mengerjakan ujian didepan mata. Disitulah jantung berdebar 2 kali lebih cepat. 

Apalagi, manakala risau orang terkasih dan tercinta tak kunjung pulang entah kemana. Pagi hingga petang, layar percakapan pun tiada riuh kabar darinya. Seperti digantung. 

Sembunyi dibalik ancaman musuh yang hendak menerkam, menikam dan ingin melenyapkan. Masih berdebar dan berdegup kencang. 

Saat musuh datang... Enggan berderma rasa iba adanya. Bisa saja pisau belati, dihunuskan ke haribaan nyawa yang mulai tenggang rasa ini. 

Merakit perahu kertas sejenak. Meredam problema yang tak kunjung reda sembari berdamai dengan diri sendiri. 

Aku ingin bertanya pada secarik kertas putih itu? 

Bolehkah aku tuangkan relung-relung isi hati ini padamu. Tenang walaupun pena mengulurkan bantuan untuk menggoreskan nya. Ia tak akan tahu. 

Bujur sangkar kehidupan akan membuat nu akurat. tidak melulu terkungkung dalam rundungan zaman yang begitu lebam lagi babak belur ini. 

" Ku ambil bebatuan dan sejenak akan ku hempaskan ke sungai Musi ini "

Bahkan juga ku bentaangkan layang-layang jika perlu agar kau tak berdebar dua kali menghadapi masalah mu

M. Erik Ibrahim

Semarang, 01 September 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun