Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Angin yang Terkutuk

21 Juli 2022   08:33 Diperbarui: 22 Juli 2022   21:01 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Ilustrasi by Pixabay oleh Stokpic

Tapi... Tapi kala enggan ingin menyerah dan bertekad untuk terus berbagi kebahagiaan meskipun kesedihan selalu menderanya. 

Meskipun begitu, kala tetap menerima hujatan hingga suatu hari... 

Kala..., kala sedang pergi keluar rumah untuk menjenguk tetangga nya yang sakit.

Sang angin... Sang angin yang mendengar pembicaraan kala tersebut rupanya telah sampai ditelinga tetangga yang benci kala tersebut. 

Mendengar itu, telinga lebar tetangga itu, naik pitam dan menjadi mendidih bagai ingin segera menghancurkan kala... 

Apapun...! Apapun... dan Bagaimana pun caranya

Tetangga nya bersikukuh dan berniat agar mempermalukan kala didepan tetangga nya yang sedang sakit tersebut. 

Suatu ketika.. Ketika kala sedang mengarungi perjalanan di setapak jalan dengan kaki kaki mungilnya... 

Ia kelelahan berjalan dan ia terpaksa harus nenepi sejenak... 

Niatnya hanya ingin duduk dan bersandar dipohon, akan tetapi, ia justru terlelap dan terlena dari tidurnya. 

" Pucuk di cinta, ulam pun tiba "

Seperti itulah pada saat tetangga nya sedang kesulitan mencari kala bagai jarum didalam jerami setelah sekian lama dan akhirnya bertemu juga... 

Ia sangat gembira dengan membawa niat jahatnya untuk membuat kala semakin malu dan tak berani lagi untuk berbagi.... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun