Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Freelancer - 🐇🦢🌱Berakit Rakit Ke hulu, Berenang renang ketepian, aku bersungguh sungguh untuk kamu, TAPI, kamu malah demikian🌴🌿
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🐇🦢 Terbentur----TeRBENTUR----TerbENTUR----TERBENTUK🐇🦢

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Menjadi Lebih Baik

24 Juni 2022   08:58 Diperbarui: 26 Juni 2022   08:48 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Pixabay / Guillaumemeilhon

Apakah engkau sudah melakukan yang terbaik? 

Manakah bukti dan janji jerih payahmu itu? 

Berbicaralah...! Jangan bergumam saja! 

Senantiasa pertanyaan demi pertanyaan ini diajukan kepadaku dengan menohok dan lebih baik diam sejenak saja

Seperti hari ini. Teras halaman rumah dipenuhi dedaunan yang harus ku sapu dan bersihkan sekarang juga.

Embun pagi juga seolah menghibur ku dengan pesona air yang cantik menawan menetes di dedaunan dengan bulatan bening. 

Mentari menjelang siang. Saatnya ku bergegas dari dipan dipan tempat tidur yang melenakan mata. 

Tubuh yang selalu ingin menyatu dengan ranjang ku harus pisahkan demi membungkam mulut seseorang dengan cercaan yang begitu tajam. 

Baca juga: Terimakasih, Nak!

Ayolah bangun... Jangan tidur saja, bergegaslah bekerja, lihat itu tetanggamu sudah punya kubah emas di samping rumah nya, kamu kapan? 

Sembari menghela napas, kuarahkkan pandangan untuk melihat tanaman hijau dan langit yang biru sambil menatap di bilik jendela. 

Huuffftt...! Sesekali menarik napas sedalam-dalamnya hingga lupa terdiam untuk mengisi energi dengan menghidangkan makanan penunda lapar hari ini.

Sederhana saja...! Hanya apple pie, iya... Apple pie yang kubuat sebuah roti kering setengah basah dicampur apel untuk penunda lapar. 

Bersyukurlah...! Seadanya saja, teknologi canggih rupanya tak ada di bilik rumah singgah ini, yang ada hanya kompor sederhana dan wajan serbaguna. 

Tidak mengapa... Setidaknya ada yang bisa ku makan hari ini meskipun hanya makanan sederhana penggugah selera...

Baiklah, pintu pintu rumah harus segera ku tutup rapat rapat dengan jari jemari tangan yang tak lagi halus ini dan beranjak bekerja menyusuri sungai sungai keabadian. 

Ku arahkan kaki kaki mungil ku menjelajahi lembah hutan sebelum akhirnya ke sungai. 

Subhanallah... Betapa indahnya ciptaan Tuhan yang satu ini, maka nikmat manakah yang kamu dustakan?

Begitulah sekilas potongan arti dalam surat ar-rahman sebagai wujud syukur terkagum-kagum dikaruniai sepasang mata melihat ciptaan Tuhan yang membuat terpana. 

Burung burung berkicauan dibukit bukit yang biasa nenek asmi mencari kayu bakar sepanjang hari. 

Setapak demi setapak jalan... Letih mulai meradang, akan tetapi ku tak boleh menyerah, karena sebentar lagi akan sampai di sungai. 

Akhirnya sudah sampai disungai dan saatnya naik perahu untuk mengais rezeki mengambil ikan ikan kecil dengan jala. 

Berpeluh keringat...! Menjaring sana menjaring sini, tidak kunjung berjumpa. 

Mentari senja sebentar lagi akan datang, baiklah, akan ku jaring sebentar lagi dengan muara pinta komat kamit sebagai doa terakhir permohonan asal ku kali ini. 

Menjaring---menjaring---menjaring, Bagai gayung bersambut, akhirnya ku dapat ikan juga meskipun tak banyak. 

Alhamdulillah, yang penting bisa ku bawa pulang untuk ditukar dengan pundi pundi rupiah?

Begitu kataku sambil berjalan pulang. Tapi malang tak dapat diraih nasib tak dapat ditolak. 

Mata elang ini berpapasan dengan tetangga dengan mulut nya bagai tombak kehidupan, sekali berkata bagai ingin runtuh hati ini

Baru mendapat segitu saja sudah senang? 

Apakah kau sudah melakukan yang terbaik? 

Itukah hasil yang kau dapat. Sedikit sekali, mana jerih payahmu? 

Seharusnya jika kau bekerja keras kau dapat lebih banyak? 

Iya...! Ini adalah jerih payahku, aku sudah melakukan yang terbaik yang aku bisa

Lihat...! Engkau tak melihat apa yang aku usahakan tadi di sungai, letih, lemah ku menjaring, tapi tidak mengapa... 

Ujarku pada saat itu dan lebih baik pergi meninggalkannnya begitu saja dan sesekali mengusap air mata.... 

Sambil berkata lagi dibenakku, apakah ini yang sudah aku lakukan tadi,? apakah ini sudah ku lakukan dengan baik? Apakah menjadi lebih baik hanya omong kosong belaka untuk ku... 

# Menjadi lebih baik

# M. Erik Ibrahim

# 24 Juni 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun