Munculnya tradisi ini bisa dikatakan bermula dari tingkat SD. berdasarkan pengalaman , dari awal pertama masuk ke jenjang SD atau tepatnya pada kelas 1,belum terlalu mencolok untuk berkompetisi memperebutkan bangku.
Tapi, apabila sudah mulai naik ke kelas 2 dan seterusnya, kompetisi ini akan muncul.
Mereka akan berbondong-bondong, rela sampai datang pagi buta untuk bisa mendapatkan bangku yang sesuai dan nyaman.
Bahkan, pintu gerbang sekolah aja yang masih belum dibuka, mereka rela antre dan menunggu lama digerbang.
Semakin sengit lagi jika para siswa sudah masuk ke kelasnya masing-masing dan ada yang sudah mendapatkan bangku.
Ada juga yang tidak sesuai dengan bangku yang dipilih hingga menangis tidak mendapatkan bangku yang ia inginkan.
Padahal, perjuangan nya , pengorbanan nya dari pagi buta menunggu hingga akhirnya berkompetisi jadi sia sia.
Alasan siswa berebut bangku di ruang kelas?
Saya jadi kangen ingin kembali ke masa SD, yaitu kangen berebut bangku atau kursi pada saat SD.
Tapi kalau saya tidak dapat kursi yang saya inginkan, ya pasti saya sedih, terbungkam, bergeming.
Hingga pada akhirnya tersisa tempat duduk yang tersisa dan teman yang tersisa.
Pada saat SD, saya mengamati juga mengapa setiap memasuki tahun ajaran baru atau hari pertama masuk kelas pasti berebut kursi, ternyata ini alasannya :
- Tidak semua bangku, itu layak digunakan dan bisa dipakai dengan aman
- Tidak semua posisi tempat duduk di satu ruangan kelas itu strategis dan nyaman saat pembelajaran
- Agar terhindar dari mendapatkan teman yang tersisa karena tidak mendapatkan bangku