Mohon tunggu...
Erick M Sila
Erick M Sila Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menulis adalah mengabadikan diri dalam bentuk yang lain di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Pengaruh Media Sosial terhadap Narsisme

22 Desember 2023   11:48 Diperbarui: 30 Desember 2023   03:30 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi saat seseorang sedang merekam gambar diri dengan kaamera depan smartphone. (Sumber: oneinchpunch via kompas.com)

Munculnya media sosial diiringi oleh tren yang mengkhawatirkan, yaitu peningkatan narsisme publik dalam beberapa tahun terakhir.

Akan tetapi, di kalangan psikolog dan peneliti, fenomena ini, yang juga disebut sebagai "epidemi narsisme", telah menjadi subjek perhatian. Individu menjadi lebih fokus pada diri sendiri dan terobsesi dengan citra diri mereka sebagai akibat dari kebutuhan terus menerus akan validasi dan perhatian. 

Tidak mengherankan bahwa media sosial, yang memiliki profil yang sangat diawasi dan banyak kesempatan untuk mempromosikan diri, telah diidentifikasi sebagai salah satu faktor utama yang berkontribusi pada peningkatan narsisme ini. 

Tulisan ini akan membahas bagaimana media sosial memengaruhi narsisme dan bagaimana hal itu membentuk masyarakat kita saat ini.

Memahami Narsisme di Era Digital

Bayangkan narsisme sebagai sifat kepribadian yang didominasi oleh rasa mementingkan diri sendiri yang terlalu besar, haus akan pujian, dan kurangnya empati terhadap orang lain. 

Ini bukan hanya sifat; itu adalah kondisi yang dapat menyebabkan perilaku buruk dan citra negatif di masyarakat. Sekarang, bayangkan dunia media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan sebagainya. 

Tanpa disadari, platform yang dimaksudkan untuk berbagi dan berinteraksi telah menjadi tempat berkembangnya sifat narsistik. Kenapa begitu? Salah satu ciri khas zaman digital ini adalah jawabannya.

Dalam dunia modern, promosi diri adalah norma dan keinginan untuk perhatian tidak bisa dipungkiri. Selain itu, siapa yang dibesarkan dalam kondisi seperti ini? Ya, Anda menyadarinya, orang yang narsistik. 

Alat dan mekanisme yang ada di era digital memungkinkan kita untuk berinteraksi dan berbagi, tetapi kita tidak menyadari bahwa perilaku egosentris berkembang dan berkembang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun