Mohon tunggu...
Eric Brandie
Eric Brandie Mohon Tunggu... Penulis - Sosiolog

Kajian realitas dan dimensi sosial Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Identitas Pandemi Bagi Demokrasi

1 Maret 2023   19:28 Diperbarui: 2 Maret 2023   13:50 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eric Brandie Collection

Mengapa?

Sebab pada perhelatan Pilkada ini marak propaganda-propaganda hasutan bertajuk agama berhujanan di tengah masyarakat kita. Oleh para jurkam, oknum-oknum yang mengaku pemuka agama, media-media sosial termasuk media-media liar (siluman) yang mendadak bermunculan bak jamur di musim hujan dengan hasutan-hasutan agresif propaganda politik kemasan agama.

Di Pilkada ini terjadi mobilisasi massa besar-besaran yang justru didatangkan dari daerah-daerah luar DKI, hasutan-hasutan sentimen dalih keagamaan, hingga bahkan aksi-aksi sepihak memalukan seperti caci-maki, larangan memandikan jasad yang semasa hidup berbeda pandangan. Semuanya jelas bagi tendensi pemenangan salah satu Cagub saat itu: Anies Baswedan.

Dan amat disesalkan sekali seluruh rangkaian peristiwa tersebut tampak tersistematis, terkordinasi dengan cukup leluasanya.

Inikah wajah Demokrasi di negara kita sesungguhnya?

Serangkaian fakta-fakta tragedi tersebut sejatinya telah:

- Lebih dari cukup untuk mendidik benak kita sesama warga negara Indonesia Raya ini bahwasanya gagasan politik bersifat eksklusif golongan amat berbahaya bagi keberagaman.

- Lebih dari cukup untuk menyadarkan kita bahwa terus merajut rasa persatuan di dalam ke-Bhinnekaan rakyat adalah keutamaan bagi kelanggengan sebuah negara kesatuan berlatar pluralisme.

- Lebih dari cukup untuk secara sadar dan tegas menolak segala bentuk narasi maupun agitasi-agitasi politik bermuatan ajakan, hasutan permusuhan antar masyarakat apalagi dengan kemasan fanatisme keagamaan (politik identitas).

Di dalam tatanan sistem negara Demokrasi jelas dan tegas tidak mengakomodir sistem lainnya yang notabene berbenturan dengan Demokrasi itu sendiri seperti pada 2 sistem lainnya yakni Otokrasi maupun Teokrasi.

- Demokrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun